MAGELANG EKSPRES — Tentu istilah AHA, BHA, dan PHA tidak asing di telinga kamu, bukan? AHA dan BHA dianggap rangkaian paling ampuh buat menghilangkan jerawat sampai bekas-bekasnya.
Kamu mungkin pernah melihat ketiga istilah ini sebagai komposisi yang di highlight dalam sebuah produk skincare.
Bahan aktif ini banyak digunakan pada skincare yang bersifat mengeskfoliasi seperti toner dan serum.
Ketiganya sama-sama memiliki fungsi untuk mengatasi permasalahan kulit berjerawat.
Lantas apa perbedaan dari ketiga bahan aktif ini? Simak penjelasan di bawah ini :
BACA JUGA:5 Bahan Aktif Skincare Jerawat dan Cara Kerjanya, Acne Fighter Wajib Tau!
1. Kandungan
Berbedaan mendasar dari ketiga bahan aktif ini terletak pada bahan dasarnya.
AHA (Alpha Hydroxy Acid) merupakan senyawa asam yang didapatkan dari pengolahan tanaman seperti buah-buahan.
Beberapa jenis asam yang termasuk kedalam golongan AHA yaitu glycolic acid yang terbuat dari gula tebu, malic acid yang terbuat dari apel, lactic acid terbuat dari laktosa pada susu, tartaric acid yang terbuat dari ekstrak buah anggur, dan citric acid yang terbuat dari buah-buahan citrus.
Dari beragam jenis AHA, glycolic acid dan lactic acid yang paling umum digunakan dalam produk skincare karena sifatnya yang jarang mengiritasi.
BACA JUGA:11 Mitos Seputar Jerawat yang Jarang Diketahui
BHA (Beta Hydroxy Acid) merupakan senyawa asam yang biasanya didapat dari kulit pohon willow, kayu manis, atau daun wintergreen.
Beberapa jenis asam yang termasuk dalam golongan BHA yaitu salicylic acid, natrium salicylic, willow extract, tretochanic acid.
Kandungan BHA yang umum digunakan dalam produk skincare adalah salicylic acid.