WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Agus Wibowo mengungkapkan kekhawatirannya akan peristiwa laka air yang sempat viral di suatu daerah beberapa tahun silam. Tim Balawista digadang jadi pelopor keselamatan di lingkungan wisata air.
Agus mengatakan, wisata tirta merupakan objek destinasi yang kerap menawarkan keindahan alam. Namun Agus juga menilai bahwa wisata tirta cukup berbahaya bagi pengunjung yang tidak mendapatkan arahan dan pengawasan dari pihak berwenang.
"Saya tidak ingin laka air terjadi di Wonosobo. Oleh karenanya pelatihan untuk Badan Keselamatan Wisata (Balawista) perlu dilakukan agar meningkatkan kompetensi tim," kata Agus Wibowo saat pembukaan pelatihan kepemanduan bagi Balawista di Hall Meeting Pibee Resto Wonosobo, Senin (18/9).
Agus mengatakan, sebelumnya pendaftar pelatihan tersebut diikuti sebanyak 80-an lebih orang. Namun pihaknya mengungkapkan, peserta yang dinilai memiliki latar belakang telah berkecimpung di bidang pariwisata, terutama wisata air.
"Kami tidak mungkin melatih peserta yang betul-betul tanpa bekal tanpa pengetahuan dasar terkait wisata, khususnya wisata air," ungkapnya.
Agus menilai peserta yang lolos mengikuti pelatihan kepemanduan Balawista merupakan orang-orang yang diketahui memiliki kompetensi dasar untuk didampingi kemudian.
Alasannya disampaikan, pasalnya aktivitas petugas pariwisata di kawasan destinasi air itu cukup berbahaya. Terlebih sejumlah wisata air di Wonosobo terdapat sungai dengan air tenang hingga deras.
"Alhamdulillah di Wonosobo tidak pernah terjadi laka air apalagi sampai menghilangkan nyawa. Antisipasinya, kita bekali Balawista supaya meningkatkan kompetensinya," ujarnya.
Seperti yang diketahui, Wonosobo merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai pariwisata terutama nuansa gunungnya.
Namun demikian, wisata tirta di Kabupaten Wonosobo pun tak kalah banyak yang bisa dinikmati sebagai objek destinasi bagi masyarakat luas.
Beberapa wisata tirta yang terdapat di Kabupaten Wonosobo antara lain yaitu, Telaga Menjer, Telaga Warna, Curug Sikarim, Curug Winong, Curug Muncar, Curug Sikopel, Sungai Serayu, dan masih banyak yang lainnya.
Agus mengatakan acara pelatihan tersebut sekiranya mampu melahirkan para guide wisata yang dapat mendampingi pengunjung saat menggunakan wahana di air.
Bahkan, Kepala Disparbud Wonosobo menjanjikan peserta akan memperoleh sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) jika dinyatakan lolos saat diujikan di lapangan.
"Pelatihan ini dilaksanakan empat hari. Dua hari materi, sisanya mereka praktik ke lapangan," katanya.
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud, Fatonah Ismangil mengungkapkan, rencananya peserta akan diuji untuk melihat hasil penyampaian teori dua hari sebelumnya.