5 Alasan Tempat Wisata di Magelang yang Dulu Viral tapi Sekarang Tutup karena Sepi

Kamis 05-10-2023,01:00 WIB
Reporter : Arief Setyoko
Editor : Arief Setyoko

Kekompakan makin pudar, ditambah menjamurnya tempat wisata pribadi semakin mengalahkan mereka dalam berkompetisi.

Manajemen kolektif ini agaknya kurang cocok untuk diterapkan di dalam pengelolaan wisata buatan.

BACA JUGA:Kisah Talang Londo, Saluran Air di Zaman Belanda yang Disulap Menjadi Destinasi Wisata Air di Magelang

2. Sistem Tiket Parsial

Urusan wisata bagi masyarakat pascapandemi adalah yang murah tetapi mendapat fasilitas lengkap.

Entah tiket masuk dimahalkan sekalian, asalkan mereka bisa menikmati seluruh wahana dan fasilitas yang ada bukan jadi soal.

Akan tetapi, penerapan tiket parsial kadang membuat hitung-hitungan pengunjung justru jebol di dompet.

Betapa tidak, karena tambahan tiket ini akan menguras kantong para pengunjung tanpa disadari.

“Sudah dibatasi cuma 2 menit, dah gitu bayarnya Rp5 ribu. Bukan masalah Rp5 ribu tapi kalau setiap tempat cuma foto-foto doang, kapan menikmati suasana wisatanya,” tulis warganet di akun Facebook dikutip, Rabu, 4 Oktober 2023.

Pengunjung itu mencurahkan isi hatinya tentang kontradiksi terhadap penerapan sistem tiket parsial.

Sebab, pengunjung disini terpaksa membayar tambahan tiket di setiap spot yang ada.

Jika pengunjung ingin berada di 5 spot maka ia harus mengeluarkan tiket lagi sebesar Rp25 ribu ditambah tiket masuk wahana Rp10 ribu dan uang parkir Rp3 ribu.

Tentu saja angka Rp30-40 ribu per orang bukannya mahal. Tapi akan terlihat mahal jika setiap tempat ditarik uang tiket.

Wisata Delimas dan Top Selfie Kragilan sebagai contohnya. Ulasan di Facebook mengeluhkan mahalnya pengujung untuk mendapatkan semua wahana yang ada.

BACA JUGA:Serunya Menginap di Trianggulasi Glamping Magelang, Ada Kamar Bentuk Curve Sampai Nuansa Jejepangan

3. Fasilitas Seadanya

Kategori :