Anda bisa menukarkan uang rupiah ke petugas di loket pada saat memasuki area pasar. Harganya juga murah, per keping uang benggol dibanderol sebesar hanya Rp2.000 saja.
Bila Anda tidak membelanjakan benggol seluruhnya, maka dapat Anda disimpan untuk digunakan kembali saat berkunjung lain waktu.
BACA JUGA:5 Alasan Tempat Wisata di Magelang yang Dulu Viral tapi Sekarang Tutup karena Sepi
Pasar kebon Watu Gede Tidak Buka Setiap Hari
Pasar Kebon Watu Gede ini tidak buka setiap hari, hanya beroperasi pada hari Minggu Legi dan Minggu Pahing. Anda bisa berkunjung ke pasar tradisional ini mulai dari jam 06.00 WIB hingga jam 12.00 WIB.
Anda disarankan datang pagi hari agar tidak kehabisan kuliner yang ditawarkan oleh para penjual di pasar ini.
Ingat, jangan terburu-buru untuk pulang, sebab di pasar ini juga menampilkan pertunjukan kesenian musik dan tarian.
Beragam Sajian Kuliner Tradisional
Menikmati kuliner jadul di Pasar Kebon Watu Gede Bandongan--
Mengusung konsep tempo dulu, tidak hanya alat pembayaran tetapi Anda juga dapat menemui beragam ornamen dan peralatan yang digunakan oleh para pedagang berupa alat-alat tradisonal.
Para pedagang menggunakan lincak bambu dan juga peralatan makan dengan alat tradisional.
Peralatan makan yang digunakan sepert piring, mangkok gerabah dan piring berotan anyaman bambu, gelas dari batang bambu, mangkok dari batok kelapa dan sendok dari kayu maupun batok kelapa.
Di Pasar Kebon Watu Gede ini, para pedagang menawarkan beragam kuliner jadul, seperti makanan tradisional sego jagung, kluban, buntil, soto, nasi rames, pecel, aneka baceman, bubur, sate, clorot, dan lain sebagainya.
Para pedagan juga menawarkan aneka minuman tradisonal, seperti es dawet, wedang jahe, es serut, selendang mayang, es cendol, es degan, dan masih banyak lainnya.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Kuliner Khas Magelang yang Wajib Dicoba!