Sampel Produk UKM Wonosobo Dibawa ke Canada, Kurasi Paling Lama Sebulan

Kamis 12-10-2023,19:22 WIB
Reporter : Mohammad Mukarom
Editor : Malik Salman

WONOSOBOMAGELANGEKSPRES - Seorang importir asal Canada, David Gunawan membawa oleh-oleh produk pangan khas Wonosobo seusai melakukan teken kontrak dengan pemerintah setempat sebagai daerah pengekspor olahan kering belum lama ini.

David mengatakan, beberapa produk yang disajikan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Pendopo Kabupaten itu, beberapa di antaranya dibawa pulang ke Canada untuk dikurasi.

"Saya sudah mencicipi produknya, banyak yang unik dan berpotensi bisa kami impor dari Wonosobo. Saya bawa sampelnya untuk dikurasi. Kira-kira akan saya kabari lagi sebulan kemudian," kata buyyer asal Canada, David Gunawan, baru-baru ini.

BACA JUGA:Puluhan UKM Wonosobo Belum Penuhi Syarat untuk Eksport

Pada saat mencicipi aneka macam makanan dan minuman olahan rumah tangga, David juga memberikan edukasi kepada UKM mengenai pemberian komposisi yang seimbang. Utamanya tujuan akhirnya adalah untuk diekspor ke negara Canada.

"Lidah orang Indonesia biasanya suka yang terlalu manis, gurih, atau terlalu pedas. Sedangkan itu kurang cocok di lidah orang Canada," ujarnya.

Di samping itu, dari beragam produk pangan yang ditawarkan UKM, David mengaku tertarik dengan olahan buah carica, tempe mendoan, kopi, singkong, dan beberapa olahan kering lainnya.

Ia menilai, produk yang dipasang oleh 30 UKM itu sebagian besar memiliki peluang besar untuk bisa naik ke level lebih tinggi, yaitu masuk ke pangsa pasar dunia.

BACA JUGA:Produk Unggulan Wonosobo Tembus Pasar Dunia, Teken MoU dengan Importir WNA

David janjikan, olahan rumah tangga yang dijadikan sampel untuk dikurasi itu akan memakan waktu paling lama sebulan. Kemudian pihaknya akan memberikan kabar untuk memberikan tindak lanjut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonosobo, Retno Eko mengungkapkan, sebagian produk yang masuk kurasi, masih beberapa yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Ini kan targetnya bisa ekspor ya. Kita tunggu kabar dari buyyer, kira-kira kalau sudah ada hasil kurasinya, pemberkasan sebagai syarat ekspor akan kami dampingi. Terutama NIB, baru beberapa yang sudah punya," katanya saat dihubungi Wonosobo Ekspres, Rabu (11/10) sore.

Sebelumnya, Retno menyebut UKM perlu melengkapi berkas-berkas yang diwajibkan untuk bisa menembus pasar ekspor mulai dari adanya NIB, PPIRT, Sertifikat Halal, Terverifikasi oleh BPOM, dan lain-lain yang mencakup aspek kualitas, kuantitas, legalitas, dan packaging.

BACA JUGA:Olahan Salak dan Nanas Asal Wonosobo Diekspor ke Canada

Diungkapkan, dari total 30 UKM, baru ada 25 orang atau sekira 83 persen UKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) di Wonosobo.

Kategori :