WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Sebuah dinding hasil galian gorong-gorong longsor pada Kamis 2 November 2023 di Dusun Banaran, Desa Kalierang Selomerto Kabupaten Wonosobo. Kejadian tersebut akibatkan 3 orang pekerja proyek tewas seketika, 2 orang lainnya berhasil terselamatkan.
Kronologisnya bermula ketika terdapat 5 orang tengah mengerjakan rekontruksi drainase di area proyek bangunan milik warga asal Grobogan Jawa Tengah, Ghoenarto Tanuraharja (66) yang rencana akan digunakan sebagai ruko.
Meski di dekat bangunan setengah jadi itu sudah terdapat gorong-gorong, namun usianya sudah cukup tua hingga sang pemilik bangunan tersebut meminta agar drainasenya diperbaiki dengan mengganti gorong-gorong baru.
BACA JUGA:Kronologi Warga Wonosobo Ngamuk Lempar Sampah di Kantor DLH
5 tukang itu mencangkul tanahnya sedalam 3 meter sampai ke dasar dudukan gorong-gorong dan segera membongkarnya dengan cara manual, menggunakan martil, linggis, sekop, dan bak untuk menyisihkan tanah atau material yang sudah dihancurkan.
Pengerjaan pembongkaran gorong-gorong dan pembersihan sisa-sisa pecahan beton itu dilakukan oleh 3 orang yang pada akhirnya bernasib naas, sementara 2 orang lainnya tidak turut ke dasar galian.
Sekira pukul 15.00 WIB, tiba-tiba hasil kedukan tanah sedalam 3 meter dengan panjang 6,7 meter itu longsor dan langsung menimbun korban hingga tewas seketika.
"Saya sama Mas Triyatno (41) di atas waktu itu. Kita bagian yang menerima bak berisi tanah dan pecahan gorong-gorong untuk dibuang. Tapi tiba-tiba kok langsung longsor, mereka tidak terpendam," ungkap Wagiman (34) ketika dimintai keterangan, Kamis (2/11) sore.
Tahu rekan kerjanya tertimbun longsoran dinding galian drainase, pihaknya pun segera minta pertolongan warga untuk ikut mengeduk tanah yang telah mengubur 3 orang korban.
BACA JUGA:Empat Insiden Sekaligus Terjadi di Wonosobo, Banjir hingga Kebakaran
Merasa panik, Wagiman menghubungi pihak berwenang untuk membantu evakuasi korban. Alat berat pun diluncurkan demi bisa memastikan keadaan 3 pekerja yang terpendam di dasar gorong-gorong sore itu.
Setelah beberapa saat, jasad korban pun berhasil terlihat hingga berhasil diangkat oleh petugas. Sayangnya, 2 korban diketahui meninggal di tempat.
Sementara 1 korban sempat kritis dan dilarikan ke RSUD Wonosobo untuk mendapatkan pertolongan. Namun dalam perjalanan, dirinya dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.
Kalak BPBD Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono mengungkapkan, kejadian tersebut diduga karena fisik tanah drainasenya begitu lembab.
Di tambah, TKP berdekatan dengan jalan raya Wonosobo - Banjarnegara yang biasa dilalui oleh kendaraan besar dan mengakibatkan getaran hingga dinding galian pun runtuh dalam waktu sekejap.