Mengenal KH Muhammad Munawwir, Kyai Besar Pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta

Rabu 29-11-2023,10:59 WIB
Reporter : Muhammad Izzul Wafa'
Editor : Muhammad Izzul Wafa'

Tidak sedikit dari mereka yang kemudian menjadi kyai ahli Qur'an dan mendirikan pondok pesantren besar di daerah masing-masing.

Di antaranya seperti K.H. Arwani yang merupakan pendiri Yayasan Arwaniyyah Kudus, K.H. Fathoni dari Brebes, dan K.H. Umar dari Cirebon.

Wafatnya Mbah Munawwir 


Makam Dongkelan--Magelangekspres

Melansir dari Laduni.id, pada tahun 1942, KH. Muhammad Munawwir atau Mbah Munawwir menghembuskan nafas terakhir di kediaman beliau di komplek Pondok Pesantren Al-Munawwir Yogyakarta.

Sebelum meninggal, Mbah Munawwir sempat menderita sakit kurang lebih selama 16 hari, dan di tiga hari sebelum wafatnya, beliau sama sekali tidak bisa tidur.

Selama Mbah Munawwir sakit, banyak rombongan yang datang dan membacakan surat Yasin 41 kali yang dilantunkan bersama-sama, saking banyaknya sampai rombongan datang bergiliran tanpa terputus.

Shalat jenazah kemudian dilakukan bergantian karena saking banyaknya jamaah yang ingin hormat kepada Mbah Munawwir.

BACA JUGA:Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Destinasi Wisata Penggambaran Kebudayaan yang Hits di Kalangan Anak Muda!

Beberapa kyai besar yang menjadi imam sholat jenazah pada saat itu di antaranya KH. Manshur (Solo), KH. Ma'shum (Lasem), dan KH. R. Asnawi (Kudus) yang juga masih murid dari Mbah Munawwir.

Mbah Munawwir tidak dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, melainkan di Pemakaman Dongkelan yang berjarak kurang lebih 2 Km dari kawasan pesantren.

Sampai saat ini, makam Mbah Munawwir banyak sekali didatangi oleh peziarah dari berbagai daerah dan terpantau tidak pernah sepi dari peziarah yang melantunkan bacaan ayat suci. (*)

Kategori :