Kedua pemuda itu bergegas dan membuat telaga.
Telaga yang dibuat mereka berdua, sekarang menjadi Telaga Menjer dan Telaga Pengilon.
Ksatria pertama yang membuat Telaga Menjer, Ksatria kedua membuat Telaga Pengilon.
Ksatria pertama selesai lebih cepat, sehingga dialah pemenangnya dan berhak menikahi sang putri.
Namun ketika berada Ratu dan putrinya berkunjung ke Telaga Pengilon, mereka terpesona dengan keindahannya.
Telaga Pengilon merupakan telaga yang dibuat oleh ksatria kedua.
Melihat Telaga yang indah, Ratu dan putrinya memutuskan untuk mandi disana.
Saat mandi, baju mereka terbawa angin dan jatuh ke Telaga disebelahnya. Warna baju yang luntur, membuat warna telaga menjadi berubah.
Telaga Pengilon dirasa lebih bagus dari Telaga Menjer menurut sang ratu.
Disini airnya jernih dan permukaannya halus yang menandakan ketulusan dari pembuatnya.
Sedangkan Telaga Menjer permukaannya kasar yang menunjukkan tingkah laku pembuatnya yang kurang baik.
Karen itulah ratu akhirnya memutuskan hubungan ksatria pertama dengan putrinya.
Ksatria pertama dikutuk oleh ratu menjadi naga dan bertugas menjaga samudra.
Sang Ratu berkesimpulan bahwa Putrinya lebih cocok dengan ksatria yang kedua dan menikahkan mereka berdua.
Dibalik keindahan Telaga Warna, ternyata menyimpan asal usul yang unik.