Di tempat yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Magelang, Aluisius Abrianta, mengungkapkan bahwa hasil ST2023 di Kota Magelang menunjukkan peningkatan hampir 100 persen dalam jumlah petani di tingkat rumah tangga.
Namun, jika dilihat dari segi jumlah absolut, Kota Magelang masih berada di peringkat kedua terendah di Jawa Tengah setelah Kota Surakarta.
“Jika melihat dari segi pertumbuhan, tingkat pertumbuhan kita paling tinggi di Jawa Tengah. Sektor peternakan menjadi yang paling banyak, dengan dominasi ayam kampung, unggas non pangan, nila air tawar, ayam lokal, lele, bawal, merpati, padi sawah inbrida, itik manila, dan ubi kayu,” ujarnya.
Informasi penting lain yang diperoleh dari ST2023 adalah terjadinya perubahan demografi petani.
"Pada mulanya, kami merasa cemas bahwa petani akan menghilang, tetapi ternyata di Kota Magelang terlihat adanya pembaruan terutama dari kalangan Milenial dan Generasi Z yang tertarik dengan sektor pertanian," ucapnya.
Dalam rangka memberikan informasi, BPS Kota Magelang juga memberikan penghargaan berupa piagam kepada instansi yang telah menjadi mitra terbaik dalam menyediakan data statistik. (*)