WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD, Dudy Wardoyo menyatakan, Kabupaten Wonosobo kini berstatus sebagai daerah darurat bencana alam.
Bencana alam yang berpotensi terjadi di musim hujan yaitu tanah longsor, banjir bandang, hingga angin puting beliung.
"Status darurat bencana mulai dari longsor, banjir bandang, dan angin ribut," kata Dudy Wardoyo.
BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi, Dua Bencana Longsor Timpa Wonosobo
Ia mengungkapkan, hampir sebagian besar kecamatan berpotensi rawan terjadinya bencana tanah longsor. Melihat bahwa Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang berada di dataran tinggi.
"Wonosobo kan dataran tinggi, tanah longsor hampir rawan terjadi di semua kecamatan," ungkapnya.
Tak hanya itu, Dudy juga menyampaikan, bahwa untuk bencana banjir dan bandang biasa ditemui di sebagian wilayah, terutama yang notabene berlokasi di area sungai di Wonosobo.
"Banjir dan bandang ada beberapa saja. Kalau angin ribut biasanya sering terjadi di Kalikajar, di Kertek dan Mojotengah jarang," terangnya.
BACA JUGA:Viral! Beredar Video Kondisi Terkini Sungai Semagung Wonosobo Pasca Diterjang Banjir Bandang
Dudy menilai, potensi bencana alam tersebut agar dapat diwaspadai oleh masyarakat, pasalnya Wonosobo cukup intens dan konsentrasi diguyur hujan belakangan ini. Sehingga status darurat itu bisa dijadikan sebagai bentuk peringatan.
"Mengingat cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi dan rawan terhadap bencana utamanya longsor, puting beliung, dan banjir bandang," ujarnya.
Dudy Wardoyo mengimbau, agar masyarakat hati-hati dan terus waspada. Terutama bagi yang bermukim di daerah rawan bencana seperti di Kecamatan Kejajar, Garung, Watumalang, Kalikajar, Mojotengah, Kaliwiro, dan Wadaslintang.
"Apabila hujan turun lebih dari 2 jam, usahakan bisa mengungsi terlebih dahulu sambil menunggu kondisi aman," tandasnya.
BACA JUGA:Dalam Seminggu Kelurahan Mudal Wonosobo Diterjang Banjir Bandang Dua Kali
Dudy belum dapat menyampaikan, berapa titik lokasi yang sudah terkena longsor, banjir bandang, hingga angin puting beliung selama awal tahun 2024. Akan tetapi, masyarakat musti tetap waspada, selama musim hujan masih terus berlangsung. (mg7)