Jokowi kembali menyampaikan pertanyaan yang sama ke pada siswa-siswi SMP dan SMA.
Kemudian ditunjuklah siswa SMP, Ridho Musthofa, untuk kembali menyebutkan Pancasila.
Siswa kelas 8 menengah pertama ini, melafalkan sila Pancasila degan lancar.
Tak lama Jokowi kembali menunjuk siswa, dan meminta siswa SMK, bernama Nesya Cantika Putri untuk maju ke panggung.
“Saya, hanya membawa dua sepeda, sepedanya habis. Tapi besok pagi, Insyaallah sepedanya sudah ada dirumah Nesya, mau ya?,” tanya Jokowi kepada salah satu pelajar sekolah menengah kejuruan yang ditunjuknya.
“Apa manfaat PIP, untuk kamu?,” tanya Jokowi lagi.
“Dari kartu indonesia pintar ini bisa membantu anak-anak kurang mampu memenuhi sekolahnya, sehingga tidak putus sekolah, dan nantinya bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi,” jawab Nesya disambut dengan tepuk tangan penonton.
Gadis berusia 18 tahun ini, kemudian diminta kembali oleh Presiden Jokowi untuk menyebutkan Pancasila. Ternyata, Nesya lancar menyebutkan Pancasila.
Kemudian Jokowi berjanji akan mengirimkan hadiah sepeda dan mempersilahkan Nesya untuk duduk kembali bersama siswa siswi lainnya.
Pada kegiatan ini, Presiden Jokowi berharap, adanya bantuan program PIP ini diperuntukan untuk kebutuhan-kebutuhan pendidikan saja.
“Beli buku boleh, untuk beli alat tulis boleh, seragam, sepatu bisa, pulsa dan membeli handphone bagaimana? Tidak boleh ya, setuju?,” kata Jokowi kepada para siswa Kota Magelang.
“Uangnya nanti tidak perlu diambil dalam satu waktu. Diatur ya, agar kebutuhan pendidikan tercukupi,” tambahnya Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi mengungapkan, sudah ada 960 ribu siswa yang memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk meneruskan studi pendidikan ke tingkat sarjana.
Bantuan KIP ini dapat dilanjutkan dengan pengajuan ke perguruan tinggi melalui KIP Kuliah atau ke LPDP.(*)