Yang kita banggakan ternyata sesuatu yang tidak bernilai. Kalau ada orang bangga dengan tasnya yang harganya satu miliar, seharusnya kita tertawa.
Dua rakaat sebelum Subuh lebih baik dari tas Anda. Bukan hanya tas, bahkan seluruh rumah dan isinya yang Anda milikki tak sebanding dari dua rakaat sebelum Subuh.
Tapi karena manusia tertipu dengan dunia, padahal Allah sudah mengatakan, "Jangan sampai kenikmatan dunia ini menipu kalian dan jangan sampai kalian tertipu dengan tukang tipu (iblis 'alaihi laknatullah)." (QS. Luqman: 33)
Maka Allah Jalla Jalaluh memiliki hamba-hamba yang tidak populer, tak banyak dikenal, selalu diremehkan, penampilannya juga kumal, bahkan selalu ditolak atau diusir karena tampangnya yang membuat orang jijik atau curiga.
Padahal orang-orang seperti ini mempunyai kemuliaan di sisi Allah. Kalau bersumpah meminta sama Allah Subhanahu wa Ta'ala, Allah akan kabulkan!
Inilah kemulian orang-orang yang nilainya di pandangan manusia sangat rendah, tapi kalau dia minta sama Allah Subhanahu wa Ta'ala maka akan dikabulkan.
Kisah Uwais Al-Qarni
Ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam meminta para sahabat untuk minta didoakan oleh Uwais Al-Qarni karena setiap doanya mustajab, setiap doanya akan dikabulkan Allah Ta’ala maka para sahabat pun tak banyak bertanya dan berusaha mencari tahu tentang Uwais Al-Qarni.
Bahkan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berusaha mencari sosok pemuda asal Yaman tersebut.
Nabi Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan, "Akan datang kepada kalian Uwais Al-Qarni dari tentara-tentara atau jamaah haji yang datang dari Yaman nanti.
BACA JUGA:Doa yang Mustajab di Hari Jumat
Disebutkan sifatnya, dia dulu penyakitan, seluruh tubuhnya penuh dengan penyakit putih itu, yang kulitnya rusak. Kemudian Allah sembuhkan. Tinggal satu dirham di perut dia agar dia ingat sama nikmat Allah 'Azza wa Jalla. Dia punya ibu yang sudah tua, dia berbakti sama ibunya sampai meninggal dunia ibunya rahimahallah, dan dia belum sempat menjadi sahabat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.
Setiap ada pasukan dari Yaman atau jamaah dari Yaman, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu bertanya tentang Uwais Al-Qarni.
Bahkan para jamaah asal Yaman yang ditemui Umar bin Khattab pun merasa heran dan bingung karena Amirul Mukminin menanyakan tentang Uwais. Padahal, dia itu orang biasa, bukan memiliki kedudukan, kekayaan dan jabatan.
Sampai suatu hari, datang Uwais. Betul orangnya biasa secara penampilannya. Tapi itulah ada hamba-hamba Allah, yang kalau bersumpah minta sama Allah 'Azza wa Jalla maka akan dikabulkan.