MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Untuk kedua kalinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024.
Simulasi ini dilakukan untuk mempersiapkan dan menguji pelaksanaan tahap per tahap pemungutan dan penghitungan suara dalam Pemilu 2024.
Simulasi kedua mengambil lokasinya TPS 009 Balkondes Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (31/1).
BACA JUGA:Polresta Magelang Kirimkan 547 Personel Amankan TPS Jelang Pemilu 2024
“Simulasi ini dilakukan secara nyata seperti pada Pemilu 2024 mendatang. Selain untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan penyelenggara Pemilu di tingkat desa dan kecamatan, simulasi ini juga dapat menjadi pedoman bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU),” jelas Ketua KPU Kabupaten Magelang, Afifuddin, di sela acara pembukaan simulasi pemungutan suara.
Simulasi ini, lanjutnya juga sebagai uji coba kesiapan para penyelenggara sesuai dengan regulasi PKPU Nomor 25, tentang penghitungan dan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan rekapitulasinya.
“Selain itu, simulasi ini juga bertujuan untuk melakukan sosialisasi kepada publik mengenai tahapan yang mendekati Pemilu 2024. Dengan demikian, publik dapat melihat dan menyaksikan sehingga menjadi pemilih yang aktif. Pemilih yang terlibat dalam simulasi ini berjumlah 290 orang,” imbuhnya.
BACA JUGA:Polresta Magelang Mengungkap 7 Kasus Narkoba, 10 Tersangka Diamankan
Diketahui, KPU Kabupaten Magelang telah melantik KPPS, sehingga dalam simulasi ini KPPS langsung memiliki peran.
“Mereka berperan sebagai saksi, pemantau, sedangkan pengawas berasal dari personil pengawas desa setempat,” tegasnya.
Melalui simulasi ini, masyarakat diharapkan dapat mengetahui ukuran surat suara yang sebenarnya.
Peserta dalam simulasi ini menggunakan 5 surat suara. Namun yang akan digunakan untuk proses hitung tidak semua.
"Simulasi ini untuk mengetahui durasi waktu yang digunakan. Semua proses ini akan menjadi evaluasi bagi para penyelenggara. Melalui hal ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui jenis surat suara yang akan digunakan, serta mengenal kendala-kendala yang mungkin muncul," ujarnya. (hen)