MAGELANG UTARA, MAGELANGEKSPRES - Sebanyak 1.000 orang tua dan 500 siswa mengikuti "Sekolah Orang Tua", yang diadakan SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang, Sabtu (17/2) di GOR Samapta Kota Magelang.
Tujuan diadakan kegiatan tersebut adalah mengawal proses pendidikan siswa-siswinya, SMP Mutual Kota Magelang.
Acara diawali dengan parade penampilan siswa yang dikemas setiap kelas dan dilanjutkan sekolah orang tua dengan pembicara Ust. Muhammad Fauzil Adzim dari Jogjakarta.
BACA JUGA:Polres Magelang Kota Ajak Siswa SMP Mutual Jadi Pelopor Pelajar Hebat
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang, Prof. Rifqi Muhammad, Ph. D, Sekretariat PDM Kota Magelang, Salamun, M. PdI dan juga Sekretaris Majelis Dikdasmen Kota Magelang, Nurwiyono, M. Pd.
Ketua panitia, Nurul Fadhilah, menyampaikan bahwa acara ini juga menghadirkan 30 sekolah SMA/SMK sebagai referensi orang tua, nantinya jika ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.
Wasi'un, MPdI, kepala sekolah menyampaikan sekolah orang tua menjadi momentum untuk mengawal perkembangan putra-putri kita. Tidak hanya anak yang sekolah, namun orang tua harus tetap upgrade ilmu untuk mendapatkan putra-putri kita sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
"Terima kasih bapak ibu yang sudah menyempatkan waktunya untuk kegiatan ini. Semoga nantinya banyak ilmu baru yang bisa menjadi bekal mendampingi putra-putri kita sepanjang waktu," ucapnya.
BACA JUGA:4 Siswa SMP Mutual Kota Magelang Bawa Pulang Juara dari Ajang Tingkat Provinsi Jateng
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Rifqi Muhammad, P.hD mengapresiasi atas digagasnya kegiatan tersebut. Menurutnya, SMP Mutual telah berjalan di jalan yang benar dengan kreativitas program yang dilaksanakan.
"Kami PDM Kota Magelang selalu mendukung untuk mengawal SMP Mutual menjadi sekolah yang benar-benar unggul," terangnya.
Dalam acara inti sekolah orang tua, Ust Fauzil Adzim menegaskan bahwa orang tua itu tidak semata-mata mencukupi yang diinginkan anak. Namun, bagaimana menempa agar menjadi sosok anak yang kuat. Tentunya kuat menghadapi tantangan zaman yang berbeda dengan masa yang pernah dihadapi oleh masa orang tua saat ini.
"Anak kita itu tergantung dengan masa tempaannya. Sama-sama bahannya, namun jika tempaannya beda, maka kualitas ketangguhannya beda. Maka jangan khawatir jika anak kita punya masalah, cukup dampingi dan temukan bersama untuk solusi," pesannya di hadapan para orang tua murid. (hen/adv).