WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Inflasi di Wonosobo mengalami lonjakan hingga mencapai 3,8 persen di tahun 2023.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) rencanakan penggodokan strategi penekanan angka tersebut sesegera mungkin.
"Wonosobo inflasinya sekarang mencapai 3,8 persen," ungkap Wakil Bupati (Wabup) Wonosobo, Muhammad Albar.
Demikian disampaikan olehnya saat menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kecamatan Mojotengah Wonosobo, pada Jumat 15 Februari 2024.
BACA JUGA:Daging Ayam Meroket, Pedagang di Wonosobo Curhat Sepi Pembeli
Agenda tersebut diinisiasi PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dengan menyasar sejumlah daerah yang juga mengalami penggelembungan inflasi akibat meningkatnya harga-harga kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran.
Kegiatan serentak se-Jateng (Jawa Tengah) yang diinisiasi PJ Gubernur. Wonosobo termasuk menjadi daerah yang disasar dalam program ini. Saya kira perlu didorong untuk segera diturunkan inflasinya," kata Wabup Albar pada wartawan.
Gerakan Pangan Murah itu ditujukan untuk Kabupaten Rembang, Tegal, Wonogiri, dan Kabupaten Wonosobo. Bagi Albar, penyusunan langkah konkret perlu disegerakan demi menekan pertumbuhan inflasi daerah.
"Ini harus segera ditindaklanjuti dengan berbagai pihak. Perlu melakukan langkah kongkret agar inflasi bisa diturunkan," tandasnya.
BACA JUGA:Harga Beras di Wonosobo Masih Tinggi, Pemerintah Khawatir Pengaruhi Inflasi di Daerah
Seperti yang pernah diberitakan Wonosobo Ekspres, Magelang Ekspres Disway Grup sebelumnya, bahwa inflasi di Kabupaten Wonosobo sempat stagnan berada di angka 2,61, atau setara dengan inflasi skala nasional di tahun 2023.
Akan tetapi, belakangan, persentasenya justru mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
Data terakhir, kita masih di angka 2,61 persen," beber Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Wonosobo, Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Menurutnya, salah satu faktor tingginya inflasi adalah harga beras yang akhir-akhir ini terpantau naik.
Joko menuturkan, mahalnya beras dikarenakan masa tanam padi mundur, kemudian juga faktor kontur topografi. Selain itu, daya beli masyarakat pun agaknya rendah.