
Namun, pengiriman gas di setiap pangkalan sudah tetap dan sudah ada target jumlahnya.
"Mulanya itu saat libur memasuki awal puasa. Yang harusnya dapat pengiriman tapi tidak dikirim karena libur," jelasnya.
Hal tersebut yang menyebabkan banyak masyarakat yang mengeluh dan juga para pangkalan gas lainnya.
"Selama Ramadan berlangsung banyak yang mencari kesini, bahkan dari pangkalan lainnya juga ada. Untuk tetangga yang dekat sini juga nyari gas dimana-mana itu sudah habis," ujarnya.
Dirinya mengaku, pangkalannya seminggu mendapatkan 3 kali pengiriman di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
BACA JUGA:Bermain Petasan di Kota Magelang Bisa Dipidana Maksimal 20 Tahun Penjara
Untuk sekali pengiriman itu mencapai minimal 150 dan kadang jika masih ada stok dari pusat bisa sampai 200 tabung.
Hal tersebut tidak berlangsung lama, ucap Neny, misal hari ini dikirim dan hari itu juga langsung habis.
"Masyarakat sudah mengetahui waktunya pengiriman di pangkalan saya, jadi jika sudah harinya langsung pada nanyain kesini," jelasnya.
"Tak banyak juga dari mereka langsung menghubungi lewat aplikasi media sosial," tambah perempuan ini sambil menunjukkan pesannya.
Terlebih lagi, Neny menanggapi adanya orang mampu yang membeli gas subsidi secara brutal itu di pangkalannya tidak ada.
Sebab, sudah ada peraturan mengenai hal ini yang mewajibkan pembeli harus tercantum di aplikasi My Pertamina.
BACA JUGA:Larsita Jabat Inspektur Kota Magelang, Deddy Gantian Jadi Asisten
"Kalau di saya tidak boleh, bahkan pangkalan lain juga banyak yang nanyain dan minta gas berapapun ke saya. Namun dari saya sendiri tidak ngasih karena tidak boleh," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan aturan pembeli yang menginginkan gas melon di pangkalannya.
Untuk kebutuhan rumah tangga paling maksimal 3 tabung dalam seminggu. Sedangkan pelaku UMKM maksimal 20 tabung dalam waktu satu bulan.