MERTOYUDAN, MAGELANGEKSPRES - Nasib naas dialami driver ojol San San Andriawan (37) warga Kabupaten Garut Jawa Barat, yang menjadi korban pencurian dan penganiayaan oleh penumpangnya sendiri.
Awalnya korban ditemukan bersimbah darah di Jalan Mayjen Bambang Sugeng depan Klinik Kesehatan Bhumi dalam kondisi bersimbah darah, Rabu (24/4) pukul 03.00 WIB.
Kemudian korban dilarikan ke RSUD Merah Putih Kabupaten Magelang. Awalnya polisi menduga korban laka lantas. Akan tetapi pihak rumah sakit melihat luka yang dialami korban dilakukan dengan menggunakan benda tajam karena sobekan luka simetris.
"Awalnya kami menduga korba laka lantas, tapi pihak tenaga medis menjelaskan jika pada korban ada luka simetris seperti terkena senjata tajam, laporan itu kami dapatkan pukul 09.00 WIB," papar KBP Mustofa saat konfresi pers ungkap kasus di hadapan awak media, Kamis, 25 April 2024.
BACA JUGA:Kriminalitas di Kota Magelang Naik 7 Persen, Kasus Pengeroyokan Paling Menonjol
Karena mendapat laporan dari rumah sakit, pihak polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sepeda motor Honda Beat warna hitam F 4404 FEC beserta barang-barang milik korban tidak ada yang ditemukan.
Kapolresta Magelang Kombes Polisi Mustofa menyebut sebelum dinyatakan meninggal pada Kamis (25/4) siang, korban dirawat di RSUD Merah Putih akibat luka serius yang dialami.
"Tulang rahang kanan patah, lecet perut dan infeksi usus akibat benturan keras," kata dia, dalam jumpa pers di ruang media Mapolresta setempat, Kamis siang.
BACA JUGA:Polresta Magelang Ungkap Pesta Miras Berkedok Bukber oleh Pelajar di Salah Satu Resto di Mungkid
Dari penyelidikan yang dilakukan, tersangka Supriono, warga Desa Sekarbolo, Kecamatan Wedi, Klaten akhirnya ditangkap. Sptiono ditangkap polisi di daerah Kendal, Rabu (24/4) sore.
"Tim kami bergerak cepat, mengidentifikasi korban dan kemudian berhasil menangkap tersangka berikut sepeda motor korban di daerah Kendal, 10 jam pasca kejadian ," kata Kapolresta.
Menyinggung motif tersangka, lanjut Kapolresta, karena ingin menguasai sepeda motor korban yang dikenalnya 2 pekan sebelumnya.
"Jadi bukan karena faktor ekonomi, karena tersangka yang sudah lama cerai dengan isterinya, hidup mandiri dengan bekerja serabutan," ujarnya.
BACA JUGA:Hendak Tawuran, 5 Pelajar Bersajam Diamankan Polresta Magelang