PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - SD N 2 Donorejo, Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo mengalami kerusakan parah akibat atap gedung salah satu kelas ambrol pada Kamis (30/5) lalu.
Ambrolnya atap tersebut diduga karena gedung kelas telah berdiri 30 tahun lebih dan tak kunjung ada renovasi atau perbaikan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Purworejo.
Bahkan, pihak sekolah diketahui telah melapor ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo terkait kondisi gedung kelas yang sudah memprihatinkan. Namun, dinas terkait tidak kunjung memberikan tindak lanjut.
Dengan adanya fakta tersebut, Komisi IV DPRD Purworejo akan segera memanggil dinas terkait untuk mencari solusi masalah ini.
BACA JUGA:Inovasi Layanan RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo Diapresiasi DPRD
"Saya selaku pimpinan Komisi IV meninjau SDN Donorejo 2, dimana kita ketahui beberapa hari lalu salah satu ruangan SD ini roboh. Setelah saya kesini, baru tahu kalau sekolah ini sudah dibangun sudah hampir 40 tahun lalu. Jadi ini SD Inpres yang tentu secara teknis konstruksi di atas 30 tahun memang sudah saatnya direnovasi," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Muhamad Abdullah saat melakukan peninjauan lokasi di SD N 2 Donorejo, Rabu (12/6).
Pihaknya juga mengaku kaget setelah tahu sekolah sudah melapor ke dinas tapi tidak ada tindak lanjut perbaikan.
"Kami kaget juga kepala sekolah menyampaikan beberapa tahun lalu sudah melaporkan hal ini ke dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan, namun kemudian belum ada follow up (tindak lanjut), ternyata kejadian betul, sekolah tersebut ambrol," ungkapnya.
Abdullah mengaku akan segera memanggil para pemangku kepentingan ke gedung DPRD Purworejo.
BACA JUGA:Rumah Warga Desa Pakem Dibedah Polres Purworejo
"Maka sepulang dari sini kami akan segera melakukan Rapat Dengar Pendapat dengan OPD terkait, baik Dinas Pendidikan maupun PUPR, mencari solusi agar sekolah ini bisa dibangun secara cepat, supaya siswa bisa belajar seperti biasanya," jelasnya.
Abdullah juga berpesan kepada siswa agar berhati-hati saat bermain di sekolah, dan tidak takut untuk datang ke sekolah.
"Anak-anak disini jangan takut ke sekolah, sementara waktu ditempatkan di ruang yang lain. Harapan kedua Pemda segera sigap merenovasi gedung ini, agar kemudian bisa dipergunakan kembali," sebutnya.
Kepala SD N 2 Donorejo, Sukarti saat ditemui di sekolah menceritakan awal mula kejadian ambrolnya atap ruang kelas.
"Pada hari Kamis anak-anak melihat, dan langsung bilang ke guru, itu kok (gedung) kelas 1 mau ambruk, lalu ada salah satu guru menjawab bahwa semua harus menjauh, takut terjadi sesuatu. Lalu dikondisikan, kelas itu dikunci, anak-anak berbaris di halaman karena ada kegiatan, kemudian terjadi roboh itu," katanya.