Kata beliau,
لولا أني أكره أن يُعْصى الله، لتمنيت أن لا يبقى أحد في المصر إلا اغتابني، أي شيء أهنأ من حسنات يجدها الرجل في صحيفته لم يعمل بها؟!“Andaikan bukan karena benci maksiat kepada Allah, (maka aku akan lakukan maksiat), dan sungguh aku ber-angan-angan andaikan semua penduduk kota ini meng-ghibahku. Tidak ada sesuatu yang lebih membahagiakan melebihi orang yang melihat pahala yang tertulis di catatan amalnya, sementara dia tidak pernah mengamalkannya.” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 5/305)
2. Perkataan Ulama Tabi’in Hasan al-Bashri,
والله لَلغِيبةُ أسرعُ في دين المؤمن من الأَكَلة في جسده“Demi Allah, ghibah lebih cepat menggerogoti agama seorang mukmin dibandingkan orang yang makan badannya.” (as-Shumt, Ibnu Abi Dunya, hlm. 129)
BACA JUGA:Peringatan Ustadz Firanda Andirja : Membuka Akun Medsos Berarti Membuka Pintu Hisab Baru
3. Keterangan Hasan al-Bashri,
Ada orang yang datang menemui Hasan al-Bashri, lalu orang ini memberikan info, “Bahwa si A telah meng-ghibah anda.”
Lalu Hasan al-Bashri mengirim satu kotak kurma basah ke orang itu, beliau mengatakan,
بلغني أنك أهديتَ إليَّ حسناتِك، فأردتُ أن أكافئك عليها، فاعذرني، فإني لا أقدر أن أكافئك بها على التمامSaya dapat info bahwa Anda telah menghadiahkan pahalamu untukku. Maka saya ingin untuk membalasnya kepadamu. Mohon maaf, saya tidak mampu memberikan balasan yang setimpal. (Tanbih al-Ghafilin, 1/176)
4. Keterangan Fudhail bin Iyadh
Ada orang yang mengatakan kepada Fudhail, ‘Si A telah meng-ghibahku.’
Lalu Fudhail bin Iyadh mengatakan,
قد جلب لك الخير جلبًاBerarti dia telah memberikan pahala untukmu. (Hilyah al-Auliya, 8/108)
5. Keterangan Ibrahim bin Adham
يا مكذب، بخلت بدنياك على أصدقائك، وسخوت بآخرتك على أعدائكWahai manusia pembohong, kamu sangat bakhil terhadap dunia sehingga tidak kamu kasihkan ke sesama muslim, namun kalian begitu pemurah dalam memberikan pahala akhirat kalian kepada musuh kalian. (Tanbih al-Ghafilin, 1/177)
Yang beliau maksud adalah meng-ghibah orang lain.