MAGELANG,MAGELANGEKSPRES - Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur bakal menjalankan misi kebudayaan di Western Sydney University (WSU) Australia.
Kegiatan tersebut rencananya bakal digelar selama 5 hari yakni 8 hingga 12 Agustus 2024.
"Kami (Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur) diundang oleh WSU ke Australia untuk screening film tentang biografi Ki Eko Sunyoto, pendiri Sanggar Kinnara Kinnari, kemudian film pendek tentang Kebudayaan Magelang dan Workshop kesenian Magelang di WSU," kata humas Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur, Yosa Wulandari saat ditemui Magelang Ekspres, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Gantikan AKBP Herlina, AKBP Dhanang Resmi Menjadi Kapolresta Magelang
Lebih lanjut, Yosa menyebut, kesenian khas Magelang yang dibawa di antaranya adalah tari yang diadaptasi dari relief Candi Borobudur seperti Tari Kinnara Kinnari.
"Pencipta tariannya Ki Eko Sunyoto itu khas milik Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur dibuat menggunakan riset dan eksplorasi panjang pada 2007 hingga 2009," bebernya.
Sebelumnya, mahasiswa WSU juga sempat melakukan eksplorasi dan belajar bersama di Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur pada Januari hingga Februari 2024.
Selama satu bulan, 10 mahasiswa asing dari WSU Australia belajar tentang tradisi di Magelang seperti kembul bujana, ziarah ke makam sesepuh Kyai Wanurejo, mempelajari tari relief hingga belajar musik truntung.
"Kebudayaan Magelang tersebut juga difilmkan, besok akan ditonton bersama ketika kami diundang ke Australia, film lainnya yaitu tentang perjalanan Ki Eko Sunyoto dalam berkesenian hingga sukses mendirikan Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur," ujarnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, RSUD Tidar Kota Magelang Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar
Yosa mengatakan, banyak pengalaman berkesan selama bersinergi dengan WSU Australia.
Selain bertukar ilmu tentang kebudayaan masing-masing, Yosa juga senang karena bisa turut menjaga eksistensi sekaligus mengenalkan Sanggar Kinnara Kinnari ke luar negeri.
"Harapannya, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur bisa terus bersinergi dengan berbagai negara dan akademisi dan kebudayaan Indonesia khususnya Kabupaten Magelang tetap lestari," pungkasnya. (*)