Tiga Bacaan Dzikir yang Membuat Hati Tenang

Kamis 25-07-2024,04:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES- Ada bacaan 3 dzikir sangat ringan yang membuat hati tenang. Bila Anda ingin hati terasa tenang maka baca 3 dzikir ini dalam setiap kesempatan.

Coba Anda rutinkan membaca 3 dzikir ini, semoga Allah bisa menjadikan hati kita tenang karena ketulusan kita hanya berdoa dan memohon kepada Allah Ta'ala.

Berikut bacaan 3 dzikir yang bisa membuat hati tenang :

Pertama, Baca dzikir, laa hawla wa laa quwwata Illa Billah

Sering-sering baca dzikir ini berulang-ulangi dalam setiap kesempatan. Dzikir ini akan membuat hati tenang.

BACA JUGA:Mencontoh Sisi Rumah Rasulullah, Tak Pernah Lepas dari Ibadah dan Dzikir

Kalimat laa hawla wa laa quwwata Illa Billah ini adalah kalimat yang ringkas, namun syarat makna dan memiliki keutamaan yang luar biasa.

Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdullah bin Qois,

يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386)

Kalimat “laa hawla wa laa quwwata illa billah” adalah kalimat yang berisi penyerahan diri dalam segala urusan kepada Allah Ta’ala. Hamba tidaklah bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menolak sesuatu, juga tidak bisa memiliki sesuatu selain kehendak Allah.

Ada ulama yang menafsirkan kalimat tersebut, “Tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak kejelekan dan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan selain dengan kuasa Allah.”

Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

Ibnu Mas’ud berkata,

لا حول عن معصية الله إلا بعصمته، ولا قوة على طاعته إلا بمعونته

“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh Shahih Muslim dan beliau katakan, “Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 26-27)

Kategori :