Meski Kemarau, Ketersediaan Air Sawah di Temanggung Masih Cukup

Rabu 31-07-2024,18:43 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Malik Salman

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Meskipun saat ini telah memasuki musim kemarau, namun ketersediaan air di Kabupaten Temanggung masih cukup untuk mengairi sawah hingga ribuan hektar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, ketersediaan air pada musim kemarau ini masih cukup untuk mengairi sawah hingga panen, sehingga masih banyak petani didaerah yang irigasinya bagus masih tanam padi.

"Diawal musim kemarau ini memang masih banyak ketersediaan air, namun akan menjadi percuma manakala saat padi mulai isi tapi air sudah tidak ada, gabha akan banyak yang kosong karena kekurangan air," terangnya, Rabu 31 Juli 2024.

BACA JUGA:Peningkatan Ekonomi Petani di Temanggung Harus Diperhatikan

Menurutnya, di sejumlah daerah seperti di Kecamatan Parakan, Ngadirejo dan sejumlah kecamatan lainnya, ketersediaan air masih cukup hingga padi siap panen, sehingga tidak sedikit petani yang masih tanam padi.

Bahkan lanjutnya, luasan tanaman padi di Kabupaten Temanggung masih terus bertambah, setidaknya masih ada lahan kurang lebih 1.000 hektar yang bisa ditanami padi.

"Bisa tambah seribu hektar hingga akhir tanam mendatang," jelasnya.

Dengan adanya perluasan tanaman padi ini maka bisa memenuhi kebutuhan pangan diseluruh Kabupaten Temanggung yang mencapai  57 ribu ton beras per tahun.

Ia menyebutkan pada panen bulan Juni 2024 seluas 12.000 hektare belum mencukupi kebutuhan, mengingat dengan produktifitas enam ton per hektare. Jika dikonversikan menjadi beras baru sekitar 42.000 ton.

BACA JUGA:Sengketa Tanah, Ratusan Warga Baleagung Datangi Balai Desa

Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, katanya dilakukan perluasan areal tanaman padi sebanyak 1.000 hektare lahan baru di enam kecamatan, yakni Parakan, Bulu, Kedu, Ngadirejo, Tembarak dan Selopampang.

"Kemudian ditambah pada akhir bulan Juli dan Agustus ini juga akan dilakukan panen seluas 4.000 hektare," katanya.

Ia menuturkan, pada akhir Juli 2024 sudah 20 persen atau 200 hektare sudah ada perluas areal tanam.

"Perluasan areal tanam itu semata-mata menambah produksi, kenapa agak berat memang kita ini tidak punya satu kultur dan dua sangat bergantung pada sarana prasarana," katanya.(set)

Kategori :