MAGELANG EKSPRES-Menyambung silaturahim adalah bagian dari berbuat baik kepada kerabat. Menyambung silaturahim itu bukan hanya komunikasi tapi juga bersedekah kepada kerabat.
Yang mempunyai kelebihan harta bisa bersedekah dengan kerabat yang membutuhkan. Termasuk bersedekah dengan anggota keluarga, seperti suami bersedekah dengan istri dan anak-anaknya atau sebaliknya istri bersedekah dengan suami dan anak-anaknya. Demikian juga anak bersedekah dengan orang tua sangat dianjurkan dalam Islam.
Bersedekah dengan kerabat itu yang paling baik. Utamakan keluarga yang serumah baru kepada kerabat lain.
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #13, Berbuat Baik dengan Orang Tua itu Lintas Agama dan Negara
Orang bersedekah dengan kerabat akan dapat pahala doubel. Dapat dua pahala membantu kerabat dan pahala sedekah.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah menceritakan kisah seorang sahabat yang bersedekah kepada suami dari kelebihan harta yang dimiliki.
Dari Zainab Ats-Tsaqafiyah, istri Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu wa 'anha, dia bercerita, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian meskipun dari perhiasan kalian'."
Zainab radhiyallahu 'anha berkata, "Lalu aku pulang menemui Abdullah bin Mas'ud dan kukatakan kepadanya, 'Sesungguhnya engkau ini adalah orang yang sedikit hartanya (seorang miskin), dan bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami untuk bersedekah. Oleh karena itu, cobalah engkau datang dan tanyakan kepada Beliau, jika mencukupi (dengan bersedekah kepadamu), maka aku akan bersedekah kepadamu, dan jika tidak boleh, maka aku akan memberikannya kepada seseorang selain dirimu'. Maka Abdullah pun berkata, 'Engkau saja yang berangkat kepada Beliau.' Kemudian aku pun berangkat ke tempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di sana ada seorang wanita Anshar yang berada di pintu Beliau (keperluanku dan keperluannya sama).
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #12, Meraih Predikat Al-Waashil dengan Menyambung Silaturahim
Sementara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang sangat berwibawa. Maka keluarlah Bilal untuk menemui kami. Lantas kami berkata kepadanya, 'Sampaikan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya ada dua orang wanita di depan pintu yang berharap bisa bertanya kepada Beliau, apakah boleh sedekah diberikan kepada suami dan anak-anak yatim yang diasuhnya? Tetapi jangan engkau beritahukan kepada Beliau siapa kami.'
Kemudian Bilal masuk (menemui) dan menanyakan hal tadi kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas Beliau bertanya, 'Siapakah mereka berdua?' Bilal menjawab, 'Seorang wanita Anshar dan Zainab.' Maka Beliau bertanya, 'Zainab yang mana?' Bilal menjawab, 'Istri Abdullah bin Mas'ud.' Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Bagi keduanya dua pahala, yaitu pahala membantu kerabat dan pahala sedekah'." (Muttafaqun 'alaih)
Kata Ustadz Syafiq, ternyata kondisi kehidupan sahabat beragam. Ada di antara mereka yang suaminya kaya, ada di antara mereka yang suaminya miskin, istrinya yang punya fulus.
Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh para wanita untuk bershadaqah. Zainab, istri Abdullah bin Mas'ud yang mempunyai kelebihan harta dari menenun ingin bersedekah.
BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #11, Bila Ingin Berbagi Utamakan Kerabatmu!
Namun dia bingung mau disekahkan kepada siapa. Bolehkan bersedekah kepada suaminya? Kemudian Abdullah bin Mas'ud minta istrinya datang menemui Rasulullah menanyakan hal itu. Akhirnya, Zainab berangkat menemui Rasulullah.