Di kampungnya, di Kabupaten Cirebon, dukungan dan kesempatan untuk terus berkesenian harus selalu dilakukan karena masyarakat di sana justru memberikan dorongan kepada generasi muda untuk menjadi buruh migran.
Ketua Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti) Foundation, MF Nilo Wardhani atau yang akrab disapa Dhani, mengatakan, penyelenggaraan FBA sudah menginjak kali ketiga. Ia mengajak dan mempersilahkan setiap orang untuk datang, menikmati semua sajian yang ditampilkan.
FBA kali ini mengangkat tema "Hayuning Roso". Sejalan dengan makna filosofi Jawa, memayu hayuning hawana, pelaksanaan FBA kali ini diharapkan juga mampu mengangkat isu-isu lingkungan, dan sekaligus juga mampu meningkatkan kepekaan untuk berolah rasa.
Staf Ahli Bupati Magelang Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Manusia Azis Amin Mujahidin, mengatakan, FBA menjadi kegiatan positif untuk menjaga kelestarian budaya bangsa mulai dari musik hingga makanan minuman tradisional, dan sekaligus menjadi ajang bagi para seniman untuk terus berkarya, berkolaborasi, dan bertukar inspirasi.
BACA JUGA:Tetap Berkarya di Usia Senja, Puluhan Ibu-Ibu Ikuti Festival Lomba Hadroh Magelang 2024
Dia menuturkan, ajang ini juga sekaligus mengingatkan banyak orang untuk terus menjaga nilai-nilai budaya bangsa.
"Budaya bangsa harus selalu kita jaga agar tidak tergerus modernisasi dan globalisasi," ujarnya. (hen)