MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia telah menetapkan penyakit Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan dunia pada 14 Agustus 2024.
Sebagai informasi, cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok hewan yang gejalanya serupa dengan penyakit cacar.
Cacar monyet sering ditemukan di negara Afrika Tengah dan Afrika Barat, tetapi belakangan ini penyakit ini kembali merebak di beberapa negara di luar Afrika.
BACA JUGA:Penulis Ternama Boy Candra Akan Warnai Rangkaian Hari Kunjung Perpustakaan Kota Magelang
Penyakit cacar monyet adalah penyakit menular dan penularan bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Penularan tidak hanya terjadi dari primata ke manusia, tetapi juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, 88 kasus monkeypox bahkan sudah terjadi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istiqomah meminta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan sebagai langkah preventif paling sederhana.
"Meskipun tidak ada kasus yang ditemukan di Kota Magelang, namun antisipasi dan pencegahan tetap harus dilakukan, karena mobilitas dan kondisi tiap orang berbeda-beda," kata Isti saat ditemui Magelang Ekspres, Senin 9 September 2024.
BACA JUGA:Saling Tantang di Media Sosial, Sekelompok Remaja Bersajam Diamankan Polres Magelang Kota
Isti mengimbau agar masyarakat menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sarang virus, terutama hewan buas, tikus, primata, hewan yang sakit, atau yang ditemukan mati.
Sebab, menurut Isti, monkeypox ditularkan pertama kali melalui hewan primata.
"Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) karena penularan juga bisa melalui droplet, atau kontak fisik dengan hewan atau manusia yang terinfeksi," bebernya.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
Tak hanya itu, Isti menyarankan agar masyarakat membatasi konsumsi darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik, maupun daging yang diburu dari hewan liar.
BACA JUGA:Kejuaraan Renang Tingkat Pelajar Digelar Lagi di TKL Ecopark