Diskominfo Minta Agen CSIRT Kabupaten Magelang Aktif Laporkan Insiden Siber

Rabu 11-09-2024,15:51 WIB
Reporter : Heni Agusningtiyas
Editor : Nur Imron Rosadi

MUNGKID, MAGELANGEKSPRES.COM - Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Magelang meminta koordinator CSIRT bersama Agen Siber dari seluruh Perangkat Daerah yang terhimpun dalam MAGELANGKAB-CSIRT mampu mengawal keamanan informasi Pemerintah Kabupaten Magelang.

"Sehingga seluruh insiden siber di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang dapat dengan cepat dan tepat dilakukan penanggulangan dan pemulihan," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang Budi Daryanto pada Rapat Koordinasi Penyelenggaraan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) di Grand Artos Hotel, Selasa (10/9) kemarin.

Pihaknya juga mendorong agar Agen CSIRT Kabupaten Magelang aktif melaporkan insiden siber yang terjadi pada sistem elektronik masing-masing perangkat daerah agar tidak berdampak pada terganggunya pelayanan publik.

BACA JUGA:Hadapi Kejahatan Siber Purworejokab-CSIRT Diluncurkan

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magelang Budi Daryanto menyampaikan, CSIRT atau Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) Kabupaten Magelang telah dilaunching pada 22 Agustus 2024 di kantor Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Depok bersama 17 kementerian, lembaga dan pemerintah daerah seluruh Indonesia.

"Agen siber pada masing-masing perangkat daerah diharapkan dapat melaporkan dengan segera setiap insiden siber yang terjadi pada sistem elektronik yang dijalankan dapat ditangani dengan segera, sehingga tidak berdampak pada terganggunya pelayanan publik," pesannya.

Dalam penguatan keamanan dan ketahanan siber, MagelangKab-CSIRT memiliki program peningkatan kapasitas yakni pelatihan berkala untuk anggota tim, investasi dalam teknologi deteksi dan pemantauan.

Kemudian kolaborasi dan kemitraan dengan cara membangun kemitraan dengan CSIRT Sektoral dan Nasional, juga program berbagi informasi antar perangkat daerah.

BACA JUGA:Gus Yusuf Usulkan Ada Tim Siber Nyari Orang Lapar

"Terakhir adalah kampanye kesadaran siber dengan cara edukasi masyarakat melalui media lokal, serta keterlibatan sektor swasta dalam kampanye keamanan siber," pungkasnya.

Kepala Museum Sandi BSSN Setyo Budi Prabowo yang menjadi narasumber dalam rakor tersebut menyebutkan, ada tiga insiden siber yang paling sering menyerang, yaitu web defacement (mengubah tampilan situs web), ransomware (enkripsi data/file), dan data breach (pencurian data).

Sedangkan CSIRT ada pada tingkat nasional (BSSN), CSIRT sektoral, CSIRT organisasi, dan CSIRT khusus.

Jika terjadi insiden siber, Setyo mendorong para agen siber agar segera melapor kepada CSIRT Organisasi (internal) melalui kontak resmi, misalnya melalui telepon, email, chat messenger, dsb.

"Kemudian CSIRT Organisasi memverifikasi laporan berupa insiden atau hanya kesalahan konfigurasi. Jika insiden siber, CSIRT Organisasi melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku," ujar Setyo.

Jika insiden tidak dapat ditangani, lanjut Setyo, CSIRT Organisasi dapat meminta bantuan CSIRT Sektoral dengan cara pengumpulan bukti insiden (foto/screenshot/log) kemudian menghubungi kontak resmi CSIRT Sektoral.

Kategori :