BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #6, Mewariskan Mushaf
Dalam hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan empat keutamaan bagi orang yang berjaga di perbatasan, yaitu :
1. Pahala berjaga sehari di jalan Allah, lebih baik daripada pahala puasa dan salat malam selama sebulan penuh.
2. Pahala dari amal kebaikan yang pernah dia kerjakan semasa hidupnya seperti salat, zakat, puasa, bakti dan kebaikan kepada orang lain akan terus mengalir baginya setelah meninggal dunia. Pahala amalan-amalan itu tidak terputus ketika dia meninggal dunia dalam keadaan berjaga di jalan Allah. Justru Allah Ta’ala akan menambah dan melipatgandakan pahalanya saat dia sudah ada di alam kubur.
3. Rezekinya yang berupa kenikmatan-kenikmatan surga akan terus diberikan kepadanya, seperti keadaan orang-orang yang mati syahid yang Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya,
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS. Ali Imran: 169).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إنَّ أرْوَاحَ الشُهَدَاءِ فِي طيرٍ خُضْرٍ تَعْلُقُ مِنْ ثَمَرِ الجَنّةِ“Sesungguhnya ruh orang-orang yang mati syahid berada dalam burung hijau, ia hinggap (untuk makan) buah surga.”
BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #5, Membangun Masjid
4. Selamat dari fitnah kubur; yaitu ujian pertanyaan dari dua malaikat bagi seorang hamba di alam kuburnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا المُرَابِط فَإِنَّهُ ينْمو لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فتَّان الْقَبْرِ“Setiap mayit ditutup amalnya kecuali orang yang mati dalam keadaan berjaga di perbatasan; amalannya akan tetap bertambah hingga hari kiamat, dan dia akan selamat dari fitnah kubur.” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam as-Sunan, no. 2500; dan disahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami, no. 4562).
Termasuk dalam cakupan amalan ini adalah orang yang berjihad dengan hartanya, seperti bersedekah di jalan Allah dan berinfak ke berbagai aspek untuk mempersiapkan kekuatan dan perbekalan bagi para pasukan yang akan bertugas untuk melindungi negeri kaum Muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِن غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الْغَازِي شَيْئًا“Barang siapa yang menyiapkan perbekalan bagi orang yang berperang di jalan Allah, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berperang itu; hanya saja dia tidak mengurangi sedikit pun dari pahala orang yang berperang tersebut.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam as-Sunan, no. 2759; dan disahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, no. 2690).
BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #3, Menggali Sumur
Semoga Allah Ta'ala menjaga kita agar senantiasa dalam ketaatan hingga ajal menjemput. Dimudahkan hisab kita dan menjadi penghuni surga. (*)