MAGELANG EKSPRES-Orang yang mendapatkan taufik dan hidayah dari Allah Ta'ala senantiasa menjaga amalannya. Dia akan terus termotivasi untuk senantiasa mengerjakan amal-amal kebaikan.
Tiada hari tanpa amal saleh. Bila ada amal-amal saleh yang diperintahkan Allah dan dicontohkan Rasulullah dan dia mampu mengerjakan maka dia akan memilih amal saleh yang paling afdol sesuai kemampuannya.
Dari sekian amal saleh yang disyariatkan dalam Islam, ada amal-amal saleh yang pahalanya terus mengalir walaupun orang yang beramal itu sudah mati.
BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #8, Membangun Rumah Kemudian Mewakafkannya
Diantara amal saleh yang pahalanya terus mengalir walaupun orang yang beramal sudah mati adalah meninggal dunia dalam keadaan berjaga di perbatasan.
Diriwayatkan dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَرْبَعٌ تَجْرِي عَلَيْهِمْ أُجُورُهُمْ بَعْدَ الْمَوْتِ رَجُلٌ مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَرَجُلٌ عَلَّمَ عِلْمًا فَأَجْرُهُ يَجْرِي عَلَيْهِ مَا عَمِلَ بِهِ وَرَجُلٌ أَجْرَى صَدَقَةً فَأَجْرُهَا يَجْرِي عَلَيْهِ مَا جَرَتْ عَلَيْهِ وَرَجُلٌ تَرَكَ وَلَدًا صَالِحًا يَدْعُو لَهُ“Ada empat perkara yang terus mengalir pahala bagi para pelakunya setelah mereka meninggal dunia:
(1) Seseorang yang meninggal dalam keadaan menjaga di perbatasan saat perang di jalan Allah,
(2) seseorang yang mengajarkan ilmu, pahalanya akan terus mengalir untuknya selama ilmu itu tetap diamalkan oleh orang yang diajar,
(3) seseorang yang bersedekah jariyah, pahalanya akan terus mengalir baginya selama sedekah itu masih bermanfaat,
(4) seseorang yang ketika mati, meninggalkan anak saleh yang senantiasa mendoakannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, no. 22318 dan disahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, no. 114; juga diriwayatkan Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 6181 dengan lafaz yang serupa dari riwayat Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, dan disahihkan oleh al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami, no. 888).
BACA JUGA:Seri Amal Saleh yang Pahalanya Terus Mengalir #7, Mendidik Anak Menjadi Saleh
Menjaga perbatasan di jalan Allah untuk menghalangi musuh agar tidak memasuki negeri Islam dan menjaga kaum muslimin dari bahaya termasuk ibadah yang sangat agung di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Terdapat banyak keutamaan yang ada dalam amalan ini.
Imam Muslim meriwayatkan dalam ash-Shahih dari hadis Salman al-Farisi radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتَّانَ“Berjaga-jaga di perbatasan sehari semalam lebih baik daripada puasa dan shalat malam sebulan penuh, jika dia meninggal dunia (dalam keadaan itu) maka amalannya senantiasa mengalir (pahalanya) sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rezekinya, dan dia akan terbebas dari fitnah (kubur).” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam ash-Shahih, no. 1913).