Salah satu prioritas pembangunan adalah Jalur Lingkar Barat Wonosobo, yang dirancang untuk menghubungkan Kecamatan Selomerto, Leksono, Sukoharjo, hingga Watumalang.
Jalur sepanjang 60 km ini melintasi 12 ruas jalan kabupaten, dan menurut Nurudin, akan memainkan peran penting dalam mendukung sektor pariwisata, khususnya akses ke kawasan Dieng melalui Kecamatan Kejajar.
Selain itu, sektor pangan di Kecamatan Watumalang yang merupakan penghasil utama produk hortikultura.
"Anggaran yang kami alokasikan untuk Jalur Lingkar Barat tahun ini mencapai Rp19 miliar, dengan Rp12 miliar difokuskan di Kecamatan Watumalang dan Rp7 miliar di Sukoharjo. Sejak 2020 hingga 2023, total dana yang telah kami keluarkan untuk jalur ini mencapai Rp30,4 miliar," bebernya.
BACA JUGA:Pemkab Wonosobo Bantu Jual Sayur Paket Senilai Rp10 Ribu
"Hal ini sudah meningkatkan kualitas jalan secara signifikan, yang tentu berdampak positif dalam mengurangi kemacetan, terutama di jalur utama Wonosobo menuju Kecamatan Garung," tambahnya.
Selain Jalur Lingkar Barat, jalur alternatif ke arah timur juga tengah disiapkan oleh DPUPR.
Jalur ini akan menghubungkan Ruas Kuripan – Kayugiyang, Kuripan – Kalilang, Klailang – Bulu hingga terhubung dengan Jalan Lingkar Utara Wonosobo (Jalan Suparjo Rustam).
Proyek ini diharapkan bisa meredakan kemacetan di Kecamatan Garung akibat meningkatnya kunjungan wisatawan ke Dieng, terutama pada masa puncak kunjungan. (gus)