MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM -- Salah satu anggota Tim Pemenangan Damar Prasetyono-Sri Harso (Damai) Marjinugroho menilai program dana RT Rp50 juta, dana RW Rp40 juta, dan dana kelurahan Rp50 juta per tahun sangat realistis diterapkan di Kota Magelang.
“Ini sekaligus menjawab pertanyaan kalangan pesimistis, kalau ketiga dana itu dicairkan dalam waktu bersamaan, apakah kemampuan APBD sanggup? Jawabannya sangat sanggup," kata Marjinugroho kepada wartawan, Rabu, 25 September 2024.
Marjinu menjelaskan, konseptual ketiga dana untuk masyarakat ini meliputi berbagai aspek dan sektor kepentingan.
BACA JUGA:Misi Damai Kota Magelang, Cairkan Dana RT Rp50 Juta, Dana RW Rp40 Juta, Dana Kelurahan Rp50 Juta
Artinya dana yang diberikan dari pemerintah tidak memulu bersifat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat saja.
"Berbeda dengan program yang sudah ada sekarang karena 100 persen untuk pemberdayaan masyarakat dan kita bisa saksikan sekarang hasilnya seperti apa," tutur politisi Partai Demokrat tersebut.
Dia justru membandingkan, lantaran Pemkot Magelang selama ini terlalu fokus terhadap pemberdayaan masyarakat, sehingga kebijakan umum yang mestinya menjadi jalur pelancar peningkatan kesejahteraan justru kalah populer.
"Contoh riil, festival kebudayaan yang mengundang masyarakat luar daerah ke Kota Magelang baru dilaksanakan di tahun terakhir, tahun 2024. Dan ironisnya, rata-rata kegiatan itu tidak dipersiapkan atau dirapatkan dengan dewan," ucapnya.
BACA JUGA:Siap Tandingi Petahana, Pasangan Damai Minta Jangan Ada Polarisasi ASN
Ihwal pemberdayaan masyarakat pun, kata Marjinu, sebenarnya ada banyak sekali celah negatifnya. Seperti stagnasi angka pengangguran, angka kemiskinan, dan tingkat transaksi warga Kota Magelang yang cenderung menurun pasca-pandemi Covid-19.
"Harapannya setelah pandemi transaksi warga Kota Magelang minimal sama dengan sebelumnya. Tapi itu tidak terjadi, justru malah menurun. Ini menjadi bukti bila kemampuan warga di bidang ekonominya masih belum kuat," tuturnya.
Marjinu yakin dengan program dana RT, RW, dan Kelurahan yang dijadikan satu ini, bisa menjadi solusi atas persoalan yang selama ini melilit warga Kota Magelang.
Dia tak khawatir, realisasi dana RT, RW, dan Kelurahan di luar kemampuan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Magelang.
"Ada yang pesimis karena dana RT, RW, dan kelurahan ini bayangannya besar sekali. Padahal tidak. Jumlah RT ada seribu, RW seratusan, dan kelurahan ada 17. Kalau ditotal, dana RT membutuhkan Rp50 miliar, dana RW membutuhkan Rp4 miliar, dan dana kelurahan Rp850 juta total Rp55 miliar. Sedangkan jumlah PAD Kota Magelang lebih dari Rp300 miliar per tahun. Jadi ini masih sangat ideal,” paparnya.
BACA JUGA:Pilkada Kota Magelang, Paslon Aman 01, Damai Nomor 02