4 Cara Istiqamah Dalam Kehidupan Manusia

Selasa 01-10-2024,05:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES-Istiqamah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus, mengikuti ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah dan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqamah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.

Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqamah adalah firman Allah Ta’ala,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqamah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30)

BACA JUGA:Menjadi Manusia Berkah, Kuncinya Belajar Ilmu Agama dan Cerdas Menentukan Prioritas

Yang dimaksud dengan istiqamah dalam ayat di atas, terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir :

1. Istiqamah di atas tauhid, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr Ash Shidiq dan Mujahid,

2. Istiqamah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Al Hasan dan Qotadah,

3. Istiqamah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput, sebagaimana dikatakan oleh Abul ‘Aliyah dan As Sudi.

Dan sebenarnya istiqamah bisa mencakup tiga tafsiran ini karena semuanya tidak saling bertentangan.

Tentu bukan cara yang mudah agar kita bisa istiqamah. Perlu perjuangan agar kita bisa istiqamah.

BACA JUGA:Kelonggaran Allah pada Manusia Belajar Syariat Islam hingga Usia 60 Tahun, Tak Ada Alasan Mengelak!

Lalu, bagaimana kita bisa istiqamah pada jalan yang lurus?

Syafiq Al-Balkhi rahimahullah menyebutkan bahwa ada empat cara untuk istiqamah,
Pertama, tidak meninggalkan perintah Allah karena sedang mengalami musibah.

Kedua, tidak meninggalkan perintah Allah karena kesibukan dunia.

Ketiga, tidak mengikuti komentar orang lain dan mengedepankan hawa nafsu sendiri.

Kategori :