MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Kebutuhan dunia usaha akan profesi butcher kian meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melatih mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) di bidang butcher.
Selama 7 hari, sebanyak 66 mahasiswa semester 7 pada program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan mendapatkan materi seputar hygiene knowledge, product knowledge, technical knowledge, dan komunikasi.
Dengan giat ini, mahasiswa mendapatkan sertifikat pelatihan dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu. Yang kemudian bisa digunakan untuk mengikuti sertifikasi kompetensi bidang butcher.
Tak hanya mempelajari teori, mahasiswa mendapatkan lebih banyak porsi praktik. Disertai kunjungan ke Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Magelang dan PT Indoguna Meat Shop and Grocery, dan PT Hardjo Andrawina Nusantara.
Hal ini agar mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai peluang usaha di bidang butcher.
Sejurus dengan upaya Kementerian Pertanian untuk menarik minat generasi muda menekuni dunia pertanian. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut generasi muda mempunyai tugas besar dalam swasembada pangan.
Mahasiswa Polbangtan YOMA mengikuti pelatihan di bidang butcher--
"Ini bukan hanya soal pertanian, ini soal masa depan. Kita bangun peradaban baru, kita bangun pertanian modern dan lumbung pangan” pungkasnya.
Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti terus mendorong jajarannya menyiapkan berbagai program peningkatan kompetensi SDM, salah satunya melalui pelatihan.
Hadir dalam penutupan pelatihan pada Selasa (1/10), Wakil Direktur 2 Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Akimi menyebut pelatihan ini menjadi bekal bagi mahasiswa setelah lulus.
“Pelatihan ini, tak hanya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, kami berharap mahasiswa juga mengalami perubahan mindset.” tuturnya.
Sementara itu, Widyaiswara BBPP Batu, Eko Saputro mendorong mahasiswa untuk mendalami bidang butcher. Pasalnya, profesi ini memiliki peluang kerja yang besar.
“Selain Rumah Potong hewan, saat ini banyak hotel Bintang 4 dan 5 yang mencari chef yang mempunyai sertifikasi butcher.” tutur Eko.
Hal ini karena seorang butcher bisa menangani daging dengan baik, sesuai peruntukannya. Sehingga mengurangi potensi terbuangnya bagian daging, karena salah penanganan.
Ia menjelaskan perlunya Indonesia memiliki butcher untuk menyamai mutu daging import. Sehingga daging lokal dengan penanganan yang baik bisa menembus Horeka (hotel, restoran, dan catering).