WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Literasi keuangan harus dikenalkan kepada masyarakat luas, terutama kalangan pelajar. Pasalnya mereka paling rentan terjerat pinjol hingga judi online.
Terkait hal tersebut, BPR BKK Jateng bersama SMKN 1 Sukoharjo menggelar literasi keuangan bagi 1000 plejara SMK.
Kepala SMKN 1 Sukoharjo, Imam Tejo Warsono mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan BPR BKK Jateng memberikan literasi dan inklusi keuangan kepada siswa.
BACA JUGA:Empat Pimpinan DPRD Wonosobo Resmi Dilantik, Eko Duduki Ketua
"Gerakan ayo menabung yang digalakkan BPR BKK Jateng mengajak siswa untuk dapat bijak dalam menggunakan uang dengan cara menabung," katanya.
Menurutnya, terdapat 346 siswa kelas 10 SMKN 1 Sukoharjo telah mengawali membuka rekening tabungan di BPR BKK Jateng untuk menerapkan save uang dengan baik.
"Ada imbauan dari gubernur, agar anak-anak dicoba bisa rajin menabung serta dapat mengelola keuangan dengan baik," bebernya.
BACA JUGA:Angin Kencang Sapu Kawasan Kejajar Wonosobo, Satu Rumah Rusak Berat
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR BKK Jateng (Perseroda), Koesnanto menjelaskan, BPR BKK Jateng mempunyai gerakan moral yaitu Ayo Menabung di BKK Jateng. Salah satu kegiatannya adalah sabuk, itu filosofinya adalah mengeratkan ikat pinggang satu siswa satu buku rekening.
"Kita mengajak generasi emas Bangsa, dalam hal ini siswa dapat menjaga mentalitasnya budaya hidup hemat dan bisa merencanakan masa depannya dengan baik," ucapnya.
Dijelaskan Gerakan Ayo Menabung di BKK Jateng menjadi suatu pencanangan nasional terutama otoritas bagaimana anak muda melek keuangan, dan bisa memerangi judi online dan pinjol.
"Pelajar harus memiliki literasi yang kuat terhadap masalah keuangan, sebab gempuran judi on line dan pinjol ilegal sangat dekat dengan mereka," katanya.
BACA JUGA:Tantangan Ekonomi Digital, Pejabat Bank Wonosobo Harus Jalankan Kepemimpinan Adaptif
Kegiatan serupa sudah di gelar di sejumlah kabupaten, menyasar pelajar. Sedangkan untuk Wonosobo hanya di satu sekolah yaitu SMK N 1 Sukoharjo. (gus)