Jadi Duta Seni Kabupaten Magelang di TMII, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur Pukau Penonton dengan Sendratari

Minggu 13-10-2024,19:49 WIB
Reporter : Haryas Prabawanti
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES - Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur menjadi duta seni Kabupaten Magelang.

Kegiatan tersebut digelar di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah, Minggu 13 Oktober 2024.

Dalam pertunjukan tersebut, Sanggar Kinnnara Kinnari Borobudur menampilkan Drama Tari Sutasoma.

Drama tari Sutasoma merupakan sajian kesenian yang pertunjukannya kolaboratif, memuat unsur keragaman, kesenian rakyat khas Magelangan.

BACA JUGA:Kesenian Magelang Mendunia, Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur Bakal Lakukan Misi Kebudayaan ke Australia

Adapun keragaman seni yang ditampilkan, di antaranya kesenian soreng, gedruk, jaranan.

"Pementasan ini juga bernuansa pituturan yang dibalut dalam satu sajian khusus berdasar cerita Sutasoma dari narasi cerita relief di Candi Borobudur," kata pendiri sekaligus pemilik Sanggar Kinnara Kinnari Borobudur, Eko Sunyoto.

Lebih lanjut, Eko menyebut, cerita Sutasoma ini ada di lantai 1, bagian selatan, luar dan atas, panel 116 – 119.

"Drama Tari Sutasoma menceritakan tentang Raja Raksasa Kalmasapadha, anak dari Raja Sudasa menggoncang dunia dengan kekejamannya," tutur Eko.

Kemudian, lanjut dia, Kalmasapadha menawan Raja dan Pangeran untuk dijadikan santapannya.

"Tindakan Raja Kalmasapadha menghasilkan ketakutan yang luar biasa. Bahkan, Pangeran Sutasoma, Putra Mahkota Negara Hastinapura tidak luput dari kekejaman Sang Kalmasapadha. Sang  Pangeran pun ditangkap. Permintaan terakhirnya terhadap Kalmasapadha adalah untuk  memberikan waktu seorang Brahmana yang akan mengajarkan ilmu kebajikan," jelasnya.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pegiat Seni, Dinas Kebudayaan Kota Magelang Gelar Pelatihan Manajemen Sanggar

Eko mengisahkan, berkat kerendahan hati, kesederhanaan, dan kebajikan yang dimiliki, Pangeran Sutasoma mampu memberikan pencerahan kepada Kalmasapadha.

"Kalmasapdha akhirnya sadar untuk berbuat kebaikan di muka bumi," ujar Eko.

Seniman kondang yang telah menggeluti profesinya lebih dari 35 tahun itu menuturkan, menjadi duta seni bukan hanya sekedar menampilkan tarian, namun juga mengenalkan kekayaan budaya di Kabupaten Magelang kepada masyarakat luar sekaligus menjaga kelestariannya agar tak lekang oleh jaman.

Pada tiap karyanya, Eko sering mengisahkan tentang relief di Candi Borobudur agar ceritanya lebih mudah diterima masyarakat.

"Jadi, ketika masyarakat nanti berkunjung, bukan hanya sekedar foto-foto saja, tetapi juga tahu dan paham tentang sejarah, kesenian dan peninggalan yang ada di Indonesia," pungkasnya. (*)

Kategori :