Tawakkal yang Benar : Menyadarkan Hati pada Allah dan Berusaha Maksimal

Selasa 15-10-2024,07:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES-Jangan salah dalam memaknai dan merealisasikan tawakkal dalam kehidupan kita. Yang benar adalah menyadarkan hati pada Allah Ta'ala baik untuk urusan dunia dan akhirat yang disertai dengan usaha.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menuturkan, “Dalam merealisasikan tawakkal tidaklah menafikan melakukan usaha dengan melakukan berbagai sebab yang Allah Ta’ala tentukan. Mengambil sunnah ini sudah menjadi sunnatullah (ketetapan Allah yang mesti dijalankan). Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan usaha disertai dengan bertawakkal pada-Nya,”

BACA JUGA:Dianjurkan Berbicara Ketika Makan, Asal Isinya Pujian terhadap Makanan dan Allah yang Membuat Makanan

Jadi intinya,dalam merealisasikan tawakkal haruslah terpenuhi dua unsur yakni :

1. Bersandarnya hati pada Allah.

2. Melakukan usaha.

Inilah cara merealisasikan tawakkal dengan benar. Tidak sebagaimana anggapan sebagian orang yang menyangka bahwa tawakkal hanyalah menyandarkan hati pada Allah, tanpa melakukan usaha atau melakukan usaha namun tidak maksimal. Tawakkal tidaklah demikian.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Usaha dengan anggota badan dalam melakukan sebab adalah suatu bentuk ketaatan pada Allah. Sedangkan bersandarnya hati pada Allah adalah termasuk keimanan.”

BACA JUGA:Jangan Pikirkan Rezeki dan Ajal, Lebih Baik Fokus Menjaga Hubungan Baik dengan Allah Ta'ala

Tawakkal Haruslah dengan Usaha

Berikut di antara dalil yang menunjukkan bahwa tawakkal harus dengan melakukan usaha yang maksimal.

Dari Umar bin Al Khoththob radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً

“Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”

Al Munawi mengatakan, ”Burung itu pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali ketika sore dalam keadaan kenyang. Namun, usaha (sebab) itu bukanlah yang memberi rizki, yang memberi rizki adalah Allah Ta’ala. Hal ini menunjukkan bahwa tawakkal tidak harus meninggalkan usaha. Tawakkal haruslah dengan melakukan berbagai usaha yang akan membawa pada hasil yang diinginkan. Karena burung saja mendapatkan rizki dengan usaha. Sehingga hal ini menuntunkan pada kita untuk mencari rizki.”

BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #7, Menyambung Kekerabatan Sebenarnya Menyambung Hubungan dengan Allah

Kategori :