MAGELANGEKSPRES -- Gunung Tidar dikenal dengan legenda Paku Tanah Jawanya yang memiliki ragam versi.
Ungkapan tersebut bahkan sudah cukup dikenal sejak zaman kolonial Belanda dengan sebutan "De Spijker van Java".
Sedangkan bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa kalimatmya menjadi "Pakuning Tanah Jowo" yang memiliki artian serupa.
Dibalik sebutan itu inilah legenda Gunung Tidar Magelang yang cukup fenomenal.
Legenda Gunung Tidar dalam Beragam Versi
1. Pertarungan Syekh Subakir dengan Mbah Semar
Kisah ini bermula dari seorang tokoh penyebar agama Islam bernama Syekh Subakir yang hendak memindahkan jin sakti penunggu gunung tersebut yang bernama Mbah Semar atau Kyai Semar.
Mbah Semar dikisahkan sebagai sesosok jin yang telah menetap selama 1001 tahun lamanya.
Kemudian untuk menghadapinya, Syekh Subakir membawa tombak sepanjang 7 meter yang bernama Kyai Sepanjang untuk mengalahkan jin tersebut.
BACA JUGA:Jelang Kedatangan Kabinet Prabowo ke Lembah Tidar Magelang, Kebun Raya Gunung Tidar Ditutup Total
Usai pertarungan sengit yang didominasi perbincangan panjang maka Mbah Semar kemudian menyepakati untuk dipindahkan.
Namun dirinya berpesan agar Syekh Subakir tidak boleh menyebarkan agama dengan cara paksaan serta harus mempertahankan adat istiadat budaya Jawa.
2. Berasal dari Perahu Ditengah Lautan
Dikatakan pada zaman dahulu Gunung Tidar adalah morfologi dari perahu yang terombang-ambing di tengah lautan.
Kemudian agar perahu tersebut dapat menetap pada satu titik maka seorang dewa yang turun dari kayangan menancapkan sebuah paku hingga tembus di dasar laut.
Perumpamaan ini juga merujuk pada Gunung Tidar sebagai paku bumi yang menyeimbangkan Pulau Jawa.
BACA JUGA:Kunjungan ke Magelang, Ini Rute yang digunakan Presiden Prabowo dan Para Menteri