PAGERBARAN, MAGELANGEKSPRES - Warga di wilayah Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal banyak yang mengeluh soal infrastruktur jalan. Mereka mencurahkan hatinya (curhat) kepada salah satu anggota DPRD Kabupaten Tegal di wilayah tersebut karena banyak jalan yang rusak.
Tidak sedikit warga yang mengadu bahwa infrastruktur di Kecamatan Pagerbarang belum sesuai harapan. Utamanya di ruas Jalan Pagerbarang-Jatibarang dan ruas Pagerbarang-Margasari.
"Banyak yang curhat ke saya, mereka mengeluh soal jalan rusak," kata Samsuri BH, salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tegal yang berdomisili di Desa Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang, Selasa (29/10).
Samsuri menyadari memang masih banyak ruas jalan di Pagerbarang yang belum ditangani secara maksimal. Padahal, minimnya pelayanan infrastruktur jalan akan menghambat perekonomian masyarakat. Termasuk akses pendidikan dan kesehatan juga kena imbasnya.
Samsuri berdalih, setiap tahun pihaknya selalu mengusulkan anggaran untuk peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Pagerbarang. Hanya saja, usulan itu kerap tersingkir oleh kebutuhan pemerintah yang lebih mendesak.
"Setiap pembahasan di komisi, saya selalu memprioritaskan Dapil 6. Tapi karena anggarannya dibagi-bagi, sehingga peningkatan jalan dilakukan secara bertahap," ungkapnya.
Samsuri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra berharap agar di Dapil 6 yang meliputi Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan Margasari dan Kecamatan Balapulang mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Karena menurut Samsuri, tidak hanya jalan yang rusak, tapi juga lampu penerangan jalan umum (PJU) banyak yang mati. Utamanya di ruas Pagerbarang-Rajegwesi.
Sejumlah kendaraan melintas di jalan rusak ruas Pagerbarang-Jatibarang, Selasa (29/10). Foto: YERI NOVELI/RADAR SLAWI--
"Kondisi ini sudah berlangsung lama, tapi belum ditangani. Kami minta dinas terkait segera menindaklanjuti," tegasnya.
Terpisah, Wasirun (56) Tokoh Masyarakat Desa Pagerbarang Kecamatan Pagerbarang mengaku sangat kecewa dengan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Wasirun menilai pemerintah daerah kurang adil terhadap masyarakat. Karena selama sekitar 10 tahun, masyarakat di wilayah Pagerbarang nyaris terisolir dengan adanya kondisi jalan yang rusak.
"Jalan (di Pagerbarang) ini merupakan satu-satunya akses ekonomi dan akses pendidikan, tapi kondisinya rusak. Sehingga kami sangat terganggu," cetusnya.
Untuk itu, Wasirun yang pernah mencalonkan diri sebagai kepala Desa Pagerbarang ini memohon kepada pemerintah daerah untuk segera memperbaikinya.
"Kalau tidak ada tanda-tanda perbaikan, maka masyarakat Desa Pagerbarang dan sekitarnya akan melakukan demo besar-besaran di jalan ini," tandasnya. (ADV)