Nurjanah mengaku pembangunan jalan kampung tersebut tidak dilakukan dalam sekali pengerjaan.
Namun, dilakukan beberapa kali dengan cara mencicil sesuai dengan kondisi keuangan yang dimilikinya.
“Kalau habisnya saya kurang paham karena misalkan ada uang saya belikan semen, ada uang lagi saya beli pasir,” ungkap Nurjanah.