20 Petani Muda Temanggung Dilatih Pertanian Terpadu, Wujudkan Swasembada Pangan

Rabu 04-12-2024,17:33 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Nur Imron Rosadi

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - 20 petani muda dari berbagai wilayah di Kabupaten Temanggung akan mengikuti kegiatan Integrated Farming Class (IFC) mulai 3-5 Desember 2024.

"IFC tersebut diikuti oleh para petani muda yang berasal dari Temanggung dan sekitarnya. Setelah lolos seleksi, ke-20 petani tersebut akan mendapatkan pelatihan gratis mengenai ternak domba yang terintegrasi dengan pertanian," kata Direktur Lokadesa, Noor Yahya Mohammad, Rabu, 4 Desember 2024.

Ia mengatakan, inisiasi kerja sama ini merupakan bagian dari upaya untuk menjawab tantangan utama pertanian Indonesia, yaitu keterbatasan kepemilikan lahan dan sekaligus mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Jelang Bedug, Petani Muda di Temanggung Bagi-bagi Sayur

BACA JUGA:Temanggung Tak Berlakukan Passing Grade, Peluang Diterima Seleksi PPPK Semakin Besar

Lokadesa dan STM berkomitmen membekali para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang relevan guna mengoptimalkan lahan sempit agar tetap produktif.

Acara peluncuran kerja sama ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Temanggung, Sri Endang Prapti Ningsih yang menjadi perwakilan yang ditunjuk PJ Bupati Temanggung yang sangat mengapresiasi adanya IFC ini.

"Saya sangat mendukung kegiatan ini, saya juga berharap kerja sama STM dan Lokadesa ini bisa menjadi sekolah edukasi atau edupark atau tempat belajar mengenai pertanian bagi siswa SMP dan SMA. Tentu kami dari dinas sangat mendukung, apalagi ini juga selaras dengan program-program yang tengah dikembangkan oleh Presiden Prabowo," ujar Sri.

BACA JUGA:Polres Temanggung Pastikan Alsus Siap, Jaga Kamtibmas Pasca Pilkada

BACA JUGA:Harga Cabai Anjlok ke Rp10.000 per Kilogram, Petani Temanggung Terpuruk

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model keberhasilan yang dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia, terutama di daerah dengan karakteristik serupa.

Dengan mengoptimalkan lahan sempit, Lokadesa dan STM yakin mampu memberdayakan petani lokal menuju swasembada pangan.

Kategori :