Hibah Sumur Bor UGM dan MG, Desa Karangrejo Purworejo Kini Bebas Krisis Air Bersih

Selasa 21-01-2025,17:00 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

BACA JUGA:Perenang Cilik Berprestasi DSC Purworejo Diberi Penghargaan

Kemudian dari bak penampungan baru disalurkan ke rumah-rumah warga dengan pipa jaringan Pamsimas yang ada.

“Kami pernah mendapat bantuan Pamsimas untuk kebutuhan air bersih dari Kementerian PUPR tahun 2014. Dengan bantuan sumur bor dari UGM dan Muda Ganesa (MG) ini, bisa mencukupi kebutuhan 150 KK di RT 2 dan RT 3. Untuk biaya perawatan (maintenance), warga membayar langganan Rp1.000 per kubik air yang digunakan,” jelas Patnani.

Prof Siti Malkhamah menjelaskan bahwa pembuatan sumur bor di Desa Karangrejo merupakan implementasi dari program pengabdian masyarakat Sekolah Pascasarjana UGM.

BACA JUGA:Kemendes PDT Dorong Krandegan Purworejo Jadi Pilot Project Desa Mandiri Energi

“Pembuatan sumur bor ini berasal dari Dana Kemitraan SPs UGM, Pamsimas, Kementerian Pertanian dan Alumni SMAN 1 Purworejo (MG85). Kita bekerja sama dalam hal ini,” jelas Prof Siti.

Dipilihnya Desa Karangrejo dalam pengabdian masyarakat pembuatan sumur bor ini, kata Prof Siti, karena kebetulan desa ini cocok dengan salah satu keilmuan prodi UGM, yakni ilmu lingkungan.

Menurut Prof Siti, ada simbiosis mutualisme. Masyarakat Karangrejo membutuhkan dan UGM memiliki ilmunya.

BACA JUGA:Kejari Purworejo Tingkatkan Kasus Dugaan Tindak Pidana Proyek Mini Zoo Rp9,4 Miliar ke Tahap Penyidikan

Yaitu kebutuhan untuk mencukupi air bersih dari sumur, yang bisa dicari dengan teknologi dengan teknik electromagnetic technology.

“Dengan teknologi ini bisa didapatkan lokasi yang tepat yang ada sumber airnya. Sumur bor ini kedalamannya sekitar 50 meter dengan debit minimal 2 liter/detik, bisa untuk minimal 160 KK,” ungkap Prof Siti.

Harapannya program ini sebagai awal karena air merupakan kebutuhan pokok.

BACA JUGA:Jadi Simpul Kemacetan di Purworejo, Jalan Simpang Empat Ketawangrejo Bakal Direkonstruksi

Dengan terpenuhinya kebutuhan pokok ini, diharapkan warga akan menjadi lebih produktif.

“Kemudian dapat dikembangkan untuk yang lainnya, misal untuk ketahanan pangan dan wisata,” tandasnya.

Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Perwitasari yang juga dari Muda Ganesha menerangkan bahwa, pemenuhan air bersih ada dua tipe, yakni pipa dan non pipa.

Kategori :