Hibah Sumur Bor UGM dan MG, Desa Karangrejo Purworejo Kini Bebas Krisis Air Bersih
BANTUAN SUMUR. Peresmian bantuan sumur bor dari UGM, MG, dan Kementan berlangsung di Gedung Seni Tradisi Desa Karangrejo Kecamatan Loano, Senin (20/1).-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Krisis air bersih saat musim kemarau tidak lagi menjadi kekhawatiran warga Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo.
Pasalnya, desa tersebut mendapatkan hibah sumur bor dalam dari Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM Yogyakarta dan paguyuban alumni SMAN 1 Purworejo atau Muda Ganesha (MG).
Selain sumur bor untuk kebutuhan air bersih, bantuan berupa 4 titik sumur bor untuk pertanian juga datang dari Kementerian Pertanian (Kementan).
BACA JUGA:Krisis Air di Purworejo Masih Berlanjut, Polres Bangunkan Sumur Bor
Secara simbolis, sebanyak 5 sumur desa tersebut diresmikan di Gedung Seni Tradisi Desa Karangrejo, Senin (20/1).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dekan SPs UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D., bersama Kepala DKPP Purworejo Hadi Sadsila, S.P., M.M.
Hadir antara lain Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo, S.T., M.Si., Camat Loano Kusairi , A.P., M.M., perwakilan MG 85, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat serta sejumlah tamu undangan lainnya.
BACA JUGA:Desa Sokoagung Disumbang Sumur Bor, Atasi Kekeringan di Musim Kemarau
Diketahui, pembuatan sumur bor untuk air bersih di Desa Karangrejo berawal dari skema pendanaan melalui hibah penelitian SPs yang terkait dengan potensi air tanah di DAS Bogowonto sebesar Rp30 juta (penelitian hulu).
Kemudian setelah potensi air tanah di DAS Bogowonto terbuat, dilanjutkan dengan sampling area, salah satunya di Desa Karangrejo, Kecamatan loano.
Melalui skema pendanaan hibah PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) sebesar Rp15 juta, maka dibuatlah kegiatan awal untuk observasi yang dilanjutkan dengan survei lapangan.
BACA JUGA:Musala Rukem Disumbang Sumur Bor
Survei lapangan menggunakan metode water detector untuk 5 lokasi sumur bor (termasuk Karangrejo).
“Jika musim kemarau, kami pasti mengandalkan droping air bersih dari PDAM Tirta Perwitasari. Warga kami di sini, masih mengandalkan sumur-sumur tradisional. Dengan bantuan sumur bor dari UGM ini, bisa untuk memenuhi kebutuhan warga di dua dusun, Karangjati dan Krajan. Tinggal Dusun Caok yang belum, semoga ke depannya juga akan dapat,” kata Kepala Desa Karangrejo, Patnani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: purworejo ekspres