BACA JUGA:Sekda Kota Magelang Beri Kejutan di Hari Pers Nasional 2023
Pameran “Djedjak Soerat Chabar” tidak hanya menampilkan terbitan dari masa Hindia Belanda, tetapi juga sejumlah surat kabar yang diterbitkan beberapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dalam surat kabar yang akan dipamerkan nantinya, berita yang paling menonjol adalah mengenai usaha pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, baik melalui pertempuran maupun melalui jalur diplomasi.
Dari berbagai surat kabar pada masa revolusi, tampak jelas bahwa media tersebut berfungsi sebagai alat perjuangan, bukan hanya sebagai sumber informasi semata.
BACA JUGA:Jam Buka Puskesmas di Kota Magelang Sampai Pukul 20.00 Masuk Agenda 100 Hari Kerja Damar-Sri Harso
"Timetravel akan begitu terasa pada saat karya-karya jurnalistik ini ditampilkan nanti. Kami harap masyarakat bisa turut hadir, sekaligus mengalami secara langsung mesin waktu yang hendak kita buat ini," katanya.
Puput berharap, agar pameran yang menampilkan puluhan surat kabar dan majalah kuno dari berbagai periode ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk mengunjunginya.
"Koran dan majalah kuno yang akan dipamerkan adalah koleksi pribadi Haris Ker Lth, seorang aktivis budaya dan salah satu tokoh dalam komunitas Lima Gunung. Selain itu, terdapat juga koleksi dari para pengumpul koran dan majalah kuno lainnya, serta milik jurnalis di Magelang," imbuhnya.
BACA JUGA:Soal Penghapusan Sistem Zonasi PPDB di Kota Magelang Masih Tunggu Aturan Pusat
Di samping itu, pameran ini juga akan menampilkan berbagai benda yang berhubungan dengan dunia jurnalistik, seperti mesin ketik, kamera, fax, telepon, dan lain-lain.
Untuk menambah kemeriahan acara, akan diadakan talkshow dengan tema ‘Pers dari Masa ke Masa’ serta podcast yang menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten.