"Di sisi lain, kami juga menggencarkan patroli di dunia maya untuk memetakan akun-akun remaja. Upaya ini menjadi bagian dari upaya preventif mencegah aksi tawuran hingga korban," katanya.
Kasus tawuran yang terjadi selama ini, kata dia, biasanya melempar tantangan di medsos. Ketika ada yang balas menantang, mereka akan janjian untuk bertemu dengan kode khusus.
Tantangan yang dilakukan dengan aksi tawuran ini, menurut dia, berbeda dengan modus tawuran di masa lalu yang umumnya dilandaskan dendam.
Dua kelompok atau lebih saling bertarung untuk menunjukkan eksistensi mereka. Mereka juga akan berusaha menjatuhkan lawan.
BACA JUGA:Polres Magelang Kota Temukan 40,5 Kg Bahan Peledak, Pelaku Terancam Hukuman 12 Tahun Pidana
Sementara itu, Ketua Panitia HPN PWI Kota Magelang 2025, Puput Puspitasari menuturkan, bakti sosial di Ponpes Selamat merupakan rangkaian HPN 2025.
"Sebelum pandemi Covid-19, Ponpes Selamat sering menggelar perayaan HPN, dengan mengundang kita para wartawan untuk merayakannya. Maka sekarang giliran kami, untuk berbagi kebahagiaan bersama para santri di HPN dan bulan suci Ramadan ini dengan penuh kegembiraan," katanya.