Puncak HAN 2025 di Magelang, Permainan Tradisional Bendung Dampak Gadget pada Anak

Minggu 13-07-2025,13:12 WIB
Reporter : Heni Agusningtyas & Wiwid Arif
Editor : Arief Setyoko

BACA JUGA:BNI Hadirkan Layanan O-Branch di SMA Taruna di Tengah Event NusantaRun

Ia juga mendorong pemanfaatan fitur keamanan digital serta konten ramah anak yang dapat dikendalikan oleh orang tua.

Dukungan Pemkot Magelang untuk membatasi anak-anak dari ancaman digital turut ditopang kebijakan legislatif.

Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang, Narisqa berharap, permainan tradisional seperti puncak peringatan HAN di Magelang bisa dibangkitkan lagi.

BACA JUGA:RPJMD Kabupaten Magelang Disepakati, Anyar Gress Didorong Selaras Indonesia Emas 2045

"Permainan seperti gobak sodor, engklek, dan benthik bukan hanya hiburan, tetapi sarana pembentukan karakter dan interaksi sosial. Mulai permainan tradisional, anak-anak belajar bekerja sama, memiliki empati, dan menjauh dari dominasi dunia maya," jelasnya.

Selain itu, sekolah bisa ikut ambil peran lewat ekstrakurikuler dan tambahan jam pelajaran karakter.

"Maka saya sangat sepakat dengan rencana Pemkot Magelang memberlakukan jam lebih awal terhadap siswa SD dan SMP, di mana 30 menit awal masuk semata demi pengembangan pendidikan karakter," tandasnya.

Kategori :