PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Para wartawan dan pegiat media sosial (Medsos) diajak mempraktikkan jurnalisme yang inklusif dan berpihak kepada disabilitas melalui kegiatan Media Gathering bertajuk peningkatan kapasitas jurnalis dan pegiat media sosial, Selasa, 5 Agustus 2025.
Kegiatan digelar Pusat Rehabilitasi YAKKUM bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Kominfostasandi) Kabupaten Purworejo di RM ABK Purworejo, diikuti puluhan peserta dari berbagai media lokal, nasional, serta komunitas sosial dan disabilitas.
Christian Pramudya dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM menyebut forum ini dirancang sebagai ruang diskusi dan refleksi untuk mendorong jurnalisme yang inklusif dan tidak menimbulkan stigma negatif terhadap kelompok difabel.
BACA JUGA:Bupati Purworejo Beri Kejutan Idul Fitri untuk Penyandang Disabilitas, Ini Bentuk Perhatiannya!
Pihaknya menekankan pentingnya media memahami perspektif yang tepat dalam memberitakan isu-isu disabilitas.
Ia mencontohkan masih ditemukannya narasi yang terlalu vulgar dalam kasus kekerasan terhadap penyandang disabilitas, yang kemudian disebarluaskan di media sosial tanpa penyaringan.
“Ini berbahaya karena bisa ditiru. Media memiliki tanggung jawab besar dalam membangun persepsi publik. Kita perlu menyuarakan hal-hal positif dan mengangkat praktik baik di masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Kisah Inspiratif! Pemuda Disabilitas Asal Purworejo Tetap Optimistis Berkat JKN
Christian juga mengungkapkan harapan agar kegiatan ini mampu menjadi jembatan komunikasi antara YAKKUM dengan insan pers di Purworejo.
Menurutnya, sinergi antara lembaga rehabilitasi dan media sangat strategis dalam mendorong pembangunan yang ramah disabilitas.
Dalam forum tersebut, YAKKUM turut menyinggung penghargaan Pamomong Award yang baru saja diterima Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, sebagai bentuk apresiasi atas komitmennya terhadap isu disabilitas.
BACA JUGA:Penyandang Disabilitas dan Lansia di Purworejo Terima Alat Bantu
"Penghargaan itu menjadi simbol penting yang memperkuat komunikasi antara pemerintah daerah dan komunitas difabel," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo, Yudhie Agung Prihatno, menggarisbawahi urgensi pemberitaan yang lebih empatik, terutama dalam menyoroti isu kesehatan jiwa.
Pihaknya menyampaikan data mencemaskan terkait peningkatan kasus bunuh diri di wilayah Purworejo dalam beberapa tahun terakhir.