Program Insentif Menyasar Guru Non-ASN dan Non Formal, Bukti Negara Hadir Sejahterakan Pendidik

Kamis 07-08-2025,16:42 WIB
Reporter : Selia Dwi Amara
Editor : Arief Setyoko

JAKARTA, MAGELANGEKSPRES.ID Pemerintah pusat resmi meluncurkan program insentif untuk guru non ASN dan pendidikan non formal yang mendapat sambutan positif dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Gubernur menyebut program ini sebagai bentuk nyata hadirnya negara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.

Hal itu disampaikan usai dirinya menghadiri peluncuran program insentif di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025.

BACA JUGA:100 Hari Luthfi–Yasin: Aturan Pesantren Diterbitkan, Tunjangan Guru Dicairkan

"Menguntungkan sekali ya. Guru kita lebih sejahtera dengan hadirnya negara, ditambah dengan nilai-nilai yang itu sangat bermanfaat bagi guru," kata Ahmad Luthfi.

Program tersebut diluncurkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti sebagai rangkaian peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Ada tiga program utama yang dijalankan yaitu insentif untuk guru non ASN, bantuan subsidi upah untuk pendidik non formal, serta afirmasi kualifikasi pendidikan S1 atau D4.

BACA JUGA:Aspirasi Direalisasi, Guru Apresiasi AYK Anggota DPRD Kabupaten Tegal

Ahmad Luthfi menilai program ini akan mendorong para guru lebih semangat dalam mendidik sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan pembiayaan pendidikan lanjutan agar guru bisa lebih profesional dan berdaya saing.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah Sadimin menyampaikan bahwa Pemprov Jateng telah lebih dulu menjalankan program serupa.

BACA JUGA:Jadi Guru Selama 17 Tahun, Gajinya Hanya Rp 400 Ribu Perbulan

Insentif diberikan kepada guru non ASN di SMA, SMK, dan SLB negeri dengan nominal setara upah minimum kabupaten/kota melalui anggaran BOP Pendidikan.

Pada 2025, Pemprov Jateng mengalokasikan Rp472,3 miliar untuk membiayai honorarium bagi 3.043 guru tidak tetap di sekolah negeri.

Angka tersebut mencakup 1.313 guru SMA, 1.442 guru SMK, dan 288 guru SLB yang semuanya menerima honor sesuai UMK masing-masing daerah.

Kategori :