Fenomena Pelajar di Kota Magelang Ikut-ikutan Turun ke Jalan

Selasa 02-09-2025,13:30 WIB
Reporter : Wiwid Arif
Editor : Arief Setyoko

MAGELANGEKSPRES.ID - Fenomena keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi kembali terjadi di Kota Magelang, Jumat (29/8).

Sebanyak 53 remaja yang diamankan aparat akhirnya dipulangkan ke pangkuan orangtua mereka, Sabtu (30/8).

Keterlibatan anak-anak dalam demonstrasi bukan kali pertama terjadi.

BACA JUGA:Walikota Himbau Pelajar Kota Magelang: Jangan Terprovokasi, Fokus Berprestasi Kita Raih Masa Depan dengan Baik

Pada 2020 silam, ratusan pelajar di bawah usia 18 tahun ikut terseret dalam aksi penolakan RUU Cipta Kerja.

Polisi kala itu menangkap 149 pelajar SMP dan SMA yang diduga ikut memicu kerusuhan.

Sebagian digerakkan oleh kampanye masif di media sosial dengan tagar STMbergerak.

Lima tahun berselang, fenomena serupa kembali terlihat di Kota Magelang.

BACA JUGA:Inspektorat Daerah Kota Magelang Buka Investasi Masa Depan Lewat Festival Pelajar Antikorupsi

Anak-anak yang seharusnya sibuk dengan buku dan kegiatan sekolah, justru ikut berbaur dalam kerumunan massa.

Dari sisi psikologi, para remaja memang berada dalam fase pencarian identitas.

Rasa ingin tahu, adrenalin, dan pengaruh teman sebaya sering menjadi pemantik yang membuat mereka nekat turun ke jalan.

BACA JUGA:Tiga Pelanggaran Sekaligus, Polisi Sita Motor Milik Pelajar Kota Magelang

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), DPMP4KB Kota Magelang, Amalia Ila Diasti mengatakan, persoalan ini harus dilihat dengan kacamata lebih luas.

Menurutnya, keterlibatan anak dalam aksi massa berkaitan erat dengan hak anak atas informasi, serta hak untuk menyampaikan pendapat.

Kategori :