“Sampai sekarang, pabrikan seperti Norojono, Prau Layar, Penamas, Djarum, dan lainnya masih konsisten membeli tembakau Temanggung. Hanya Gudang Garam yang dua tahun ini belum menyerap,” jelasnya.
Menurut Agus, industri rokok yang kuat juga membuka lapangan kerja di sektor hilir, menyerap puluhan ribu tenaga kerja tambahan.
BACA JUGA:Rental PlayStation di Parakan Dibobol Pencuri, Belasan TV dan Enam PS Raib dalam Semalam
“Keputusan Menteri Keuangan yang tidak menaikkan tarif cukai tahun ini menjadi angin segar bagi petani dan industri rokok nasional,” ucapnya optimistis.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Temanggung Joko Budi Nuryanto menambahkan, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas tembakau dengan mendistribusikan benih unggul kemloko secara gratis kepada petani.
“Tembakau memiliki efek domino besar terhadap dunia kerja, dari petani hingga industri rokok dan pedagang kecil,” kata Joko.
BACA JUGA:Keputusan Menkeu Tak Naikkan Cukai 2026, Petani Tembakau Temanggung Dapat Angin Segar
Petani senior asal Kledung, Susanto (72), mengaku telah menanam tembakau sejak muda.
“Anak sekolah, menikah, sampai kebutuhan rumah tangga semua dari tembakau,” ujarnya.
Setiap musim panen, Susanto bahkan mendatangkan 5–8 pekerja dari Banjarnegara.
Ia berharap pemerintah terus mendukung sektor ini.
“Kalau tembakau ramai, ekonomi Temanggung juga ramai,” pungkasnya.