Desa Tersono Sukses Ubah Sampah Jadi Berkah, Warga Nikmati Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Senin 06-10-2025,14:58 WIB
Reporter : Wiwid Arif
Editor : Arief Setyoko

BACA JUGA:Jangkau Ratusan Desa di Jateng, Ahmad Luthfi Sebut Speling Instrumen Kesehatan Masyarakat Desa

Menurutnya, langkah itu penting mengingat pertumbuhan industri di Batang terus meningkat.

"Pada 2027-2028 nanti akan ada 32 pabrik di Batang Industrial Park. Jika dari sekarang tidak disiapkan, timbulan sampah akan naik drastis,” jelas Faiz.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut menyiapkan dukungan berupa pembangunan TPST regional di Gringsing dengan kapasitas 100 ton per hari.

BACA JUGA:Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Minta Dokter Spesialis di Puskesmas Desa Ditambah

Gubernur Ahmad Luthfi mengapresiasi inovasi Desa Tersono yang berhasil mengubah masalah sampah menjadi peluang ekonomi.

"Kalau semua desa seperti Tersono, sampah tidak lagi jadi beban. Ini contoh pengelolaan di hulu yang efektif dan efisien,” ujarnya.

Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup Jateng menjadikan Tersono sebagai model pembelajaran.

"Indonesia ditargetkan bebas TPA open dumping pada 2029, dan Jateng harus jadi pelopor,” katanya.

BACA JUGA:Turunkan Kasus TBC, Gubernur Ahmad Luthfi Luncurkan Speling Melesat dan TB Express

Menurut Ahmad Luthfi, TPSTT tidak hanya berdampak pada kebersihan, tetapi juga mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar lokasi.

"Program lingkungan seperti ini nyata memberi efek ekonomi bagi warga. Ini bukti desa bisa mandiri dan berdaya,” tuturnya.

Sekadar diketahui, TPSTT Bumi Hijau berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi, melayani tujuh desa di Kecamatan Tersono dan tiga pasar utama yakni Tersono, Limpung, dan Bawang.

BACA JUGA:Imbas Efisiensi, TPST Bojong Kota Magelang Tahun Ini Sama Sekali Tidak Tersentuh

Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan maggot membutuhkan waktu 12-15 hari.

Sementara plastik diolah dengan incinerator mini berbasis hidrogen.

Kategori :