Ribuan Warga Sawangan Terisolasi, DPRD Tegal Desak Pemkab Segera Bangun Jalan

Jumat 17-10-2025,13:12 WIB
Reporter : Heni
Editor : Tarjo

BUMIJAWA, MAGELANGEKSPRES – Ironi di kaki Gunung Slamet masih terjadi. Ribuan warga Dukuh Sawangan, Desa Sigedong, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, hingga kini belum memiliki akses jalan menuju desanya sendiri. Untuk turun ke desa, mereka terpaksa melewati jalan milik Kabupaten Brebes, jalur yang seharusnya bukan kewenangan Pemkab Tegal.

Kondisi memprihatinkan ini terungkap saat Komisi I DPRD Kabupaten Tegal melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke wilayah Bumijawa, Kamis (16/10/2025).

Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi I Abu Suud, didampingi anggota Sunodo Sutrisno dan Hj. Sri Lestari, serta disambut Camat Bumijawa Darmawan dan jajarannya juga sejumlah kepala desa.

Kepala Desa Sigedong, Akhmad Maftukhin, menuturkan warga Dukuh Sawangan yang berjumlah sekitar 3.900 kepala keluarga (KK) sudah lama hidup tanpa akses jalan layak menuju wilayah Kabupaten Tegal.

“Warga kami di lereng Gunung Slamet kalau mau ke balai desa harus melewati jalan milik Kabupaten Brebes sejauh 9 kilometer. Padahal kalau lewat jalan baru, jaraknya hanya 5 kilometer,” ujarnya.

Maftukhin mengungkapkan, pada tahun 2022 Pemkab Tegal sebenarnya telah membangun jalan baru dari Desa Sigedong menuju Dukuh Sawangan sepanjang 5 kilometer. Namun, pembangunan baru terealisasi 2 kilometer dengan rigit beton, sementara 3 kilometer sisanya belum tersentuh.

“Selain itu, ada dua sungai besar yang butuh dibangun jembatan. Satu panjangnya sekitar 10 meter, satu lagi sekitar 30 meter. Kalau tidak ada jembatan, warga tetap kesulitan mengakses jalan itu,” keluhnya.

Ia berharap pembangunan jalan dapat segera dilanjutkan karena sangat vital bagi warga. “Hampir 100 persen warga Sawangan petani kentang dan sayuran. Kalau jalan bagus, hasil bumi bisa cepat dijual ke pasar. Selain itu, jalur ini bisa jadi jalur evakuasi bila Gunung Slamet meletus,” tegasnya.

Camat Bumijawa Darmawan pun membenarkan kondisi tersebut. “Ini satu-satunya pedukuhan di Kabupaten Tegal yang belum punya akses jalan sendiri. Padahal jumlah warganya ribuan. Kasihan sekali, mereka benar-benar terisolasi,” ujarnya prihatin.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tegal Abu Suud menyatakan akan mendorong agar Pemkab segera menuntaskan pembangunan jalan menuju Dukuh Sawangan.

“Ini harus jadi perhatian serius. Warga Tegal tidak seharusnya mengandalkan jalan kabupaten lain. Kami akan suarakan hal ini ke eksekutif,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi I Sunodo Sutrisno, yang berkomitmen untuk mengawal aspirasi warga Sawangan hingga terealisasi. “Kami akan perjuangkan agar sisa tiga kilometer jalan dan dua jembatan itu segera dibangun,” cetusnya.

Sedangkan Hj. Sri Lestari, anggota Komisi II yang turut mendampingi, berharap pembangunan segera direalisasikan. “Dukuh Sawangan adalah aset pertanian yang luar biasa. Jangan sampai potensi besar itu terhambat hanya karena akses jalan belum terbuka,” pungkasnya. (ADV)

Kategori :